Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mencegah dan Mengatasi Mabuk Perjalanan

Kompas.com - 05/04/2024, 17:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu kekhawatiran sebagian orang saat dalam perjalanan adalah mengalami mabuk.

Mabuk perjalanan atau motion sickness terjadi ketika seseorang merasa pusing, mual, sakit kepala, kedinginan, atau berkeringat ketika dalam perjalanan.

Dikutip dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, mabuk perjalanan terjadi akibat gerakan berulang-ulang saat perjalanan, seperti melewati jalan tidak teratur ataupun bergerak naik-turun perahu, pesawat, atau kereta api.

Gerakan berulang-ulang itu membuat telinga bagian dalam mengirimkan sinyal berbeda ke otak dari apa yang dilihat mata. Pesan-pesan yang membingungkan ini menyebabkan rasa tidak enak badan atau mabuk.

Ketika mengalami mabuk perjalanan, seseorang bahkan dapat merasa sangat tidak enak badan sampai muntah. Untuk itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mencegah dan mengatasi mabuk perjalanan.

Baca juga: 30 Ucapan Selamat Mudik Lebaran 2024, Dibagikan Jelang Pulang Kampung


Cara mencegah mabuk perjalanan

Orang yang sering mabuk ketika naik kendaraan dapat mempertimbangkan mengonsumsi obat antimabuk sebelum berangkat.

Ada beberapa upaya lain yang bisa dilakukan agar tidak mabuk. Berikut penjelasannya:

1. Hindari makanan terlalu kenyang

Dilansir dari situs Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, kondisi perut menjadi hal penting yang harus diperhatikan sebelum memulai perjalanan mudik.

Sebaiknya, makan sebelum memulai perjalanan, tetapi tidak sampai berlebihan. Sebab, guncangan dari kendaraan dapat membuat merasa mual dan pusing.

Ketika perut penuh, rasa mual akan semakin terasa dan bahkan berpotensi muntah.

Baca juga: Gamis Shimmer Laris Manis, Jadi Tren Baju Lebaran 2024?

2. Hindari bermain ponsel terlalu lama

Perjalanan mudik yang jauh membuat pemudik menggunakan ponsel untuk mencari hiburan. Kenyataannya, bermain ponsel selama perjalanan dapat memicu rasa pusing dan mual.

Untuk mencegahnya, batasi penggunaan ponsel dalam perjalanan. Sebagai pengganti, cari hiburan lain untuk mengisi waktu selama perjalanan panjang.

3. Istirahat cukup sebelum bepergian

Mudik jarak jauh dengan kendaraan akan memakan waktu lama sehingga memerlukan kondisi tubuh fit. Oleh karena itu, pastikan tubuh cukup beristirahat sebelum bepergian.

Kurang waktu istirahat akan berpotensi menyebabkan pusing dan rasa mual selama perjalanan. Karena itu, pastikan istirahat dan tidur yang cukup sebelum mudik.

Baca juga: Kena Lebaran Surcharge Jelang Idul Fitri, Bolehkah Menolak Membayar?

4. Hindari baca buku

Membaca buku ketika berada dalam kendaraan dapat menimbulkan rasa pusing atau mual.

Halaman:

Terkini Lainnya

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com