Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Fenomena Astronomi yang Bakal Muncul pada April 2024

Kompas.com - 01/04/2024, 10:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Gerhana lalu memasuki Kanada di Ontario Selatan, Quebec, New Brunswick, Pulau Prince Edward, dan Cape Breton. Gerhana keluar dari benua Amerika Utara di Pantai Atlantik Newfoundland, Kanada.

Baca juga: Komet Setan Sebesar Gunung Everest Akan Muncul Saat Gerhana Matahari April 2024

4. Komet (8 April 2024)

Sementara itu, dilansir dari Star Walk Space, pengamat akan dapat melihat komet 12P/Pons-Brooks pada jarak 27 bujur dari Matahari saat gerhana berlangsung.

Komet 12P/Pons-Brooks atau dikenal sebagai komet setan adalah komet kriovolkanik yang punya gunung berapi es.

Gunung ini dapat meletus dan mengirimkan semburan es dan gas ke luar angkasa. Ini membuat komet tampak lebih terang selama beberapa hari.

Komet tersebut cukup terang untuk dilihat dengan mata telanjang. Namun, sinar Matahari mungkin menghalangi pandangan. Venus dan Jupiter juga akan tampak di langit bersama gerhana Matahari.

5. Saturnus dekat Matahari (10 April 2024)

Saturnus dan Mars akan berada saling berdekatan di langit pada 10 April 2024. Fenomena ini bukan konjungsi. Namun, kedekatannya memungkinkan para pengamat melihat warna dan fitur yang berbeda dari kedua planet.

Saturnus akan terlihat dengan cincin ikoniknya, sedangkan Mars akan menampilkan rona kemerahan.

Baca juga: 13 Hujan Meteor yang Akan Terjadi Sepanjang 2024, Apa Saja?

6. Hujan meteor Lyrid (21-22 April 2024)

Puncak hujan meteor Lyrid akan terjadi pada 21 April malam hingga dini hari 22 April 2024. Rata-rata, hujan meteor ini menghasilkan sekitar 20 meteor per jam saat puncaknya.

Hujan meteor Lyrid  terbentuk oleh puing-puing Komet C/1861 G1 Thatcher. Fenomena ini menawarkan kesempatan melihat bintang jatuh.

Dikutip dari Sea Sky, cahaya Bulan purnama dapat menutupi meteor kecuali yang paling terang. Namun, hujan meteor terbaik dapat terlihat dari lokasi gelap setelah tengah malam. Meteor akan memancar dari konstelasi Lyra dan bisa muncul di langit mana pun.

7. Bulan purnama (23 April 2024)

Bulan purnama akan muncul di langit pada 23 April 2024 pukul 11.50 UTC atau 24 April 2024 pukul 06.50 WIB.

Fenomena ini juga dikenal sebagai sebagai Pink Moon (Bulan merah muda) atau Sprouting Grass Moon. Julukan tersebut didapat karena Bulan tampak berwarna merah muda cerah seperti bunga yang mekar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

PLN Ungkap Penyebab Listrik Sumatera Berhari-hari Padam, Warga Rugi Jutaan Rupiah

PLN Ungkap Penyebab Listrik Sumatera Berhari-hari Padam, Warga Rugi Jutaan Rupiah

Tren
Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Tren
Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Tren
Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Tren
Cerita Para Pemilik Tapera, Pencairan Sulit, Selalu Diminta Menunggu, Perhitungannya Pun Tak Jelas

Cerita Para Pemilik Tapera, Pencairan Sulit, Selalu Diminta Menunggu, Perhitungannya Pun Tak Jelas

Tren
10 Gejala Malaria yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Nyeri Otot

10 Gejala Malaria yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Nyeri Otot

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Irak Hari Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Irak Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Selain Kepala Otorita Mundur, Berikut 5 Sorotan soal Pembangunan IKN

Selain Kepala Otorita Mundur, Berikut 5 Sorotan soal Pembangunan IKN

Tren
Minum Apa biar Gula Darah Cepat Turun? Coba 6 Rebusan Berikut

Minum Apa biar Gula Darah Cepat Turun? Coba 6 Rebusan Berikut

Tren
Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

Tren
Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tren
Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com