Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diklaim Bermanfaat, Ini Dampak Negatif Makan Daging dan Sirip Hiu

Kompas.com - 01/04/2024, 09:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kuliner daging dan sirip hiu di sejumlah negara selama ini diklaim bermanfaat untuk manusia.

Banyak orang percaya, konsumsi ikan predator ini memberikan khasiat berupa menghaluskan kulit, menambah energi, serta meningkatkan kemampuan seksual.

Dilansir dari Kompas.com (26/1/2017), makan daging dan sirip hiu juga dipercaya mampu mencegah penyakit hati dan mengurangi kolesterol.

Klaim khasiat tersebut membuat permintaan akan hiu masih tinggi, yang kian menggencarkan perburuan, bahkan hanya untuk diambil siripnya.

Padahal, fakta menyebutkan bahwa makan ikan hiu membawa dampak buruk bagi manusia, baik terhadap kesehatan maupun ekosistem laut.

Lantas, apa saja efek samping makan daging dan sirip hiu?

Baca juga: Ciri Ikan Mengandung Merkuri, Cek untuk Hindari Masalah Kesehatan


Efek samping daging dan sirip hiu

Ikan merupakan sumber protein dan asam lemak omega 3 yang sangat baik serta bermanfaat untuk menunjang kinerja tubuh agar tetap sehat.

Sayangnya, beberapa spesies harus dibatasi karena kadar merkurinya yang lebih tinggi dari jenis ikan lain.

Hiu sendiri masuk dalam daftar ikan dengan potensi cemaran merkuri tinggi menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Berikut efek samping makan daging dan sirip hiu:

Baca juga: Bukan Salmon, Ini 4 Ikan Paling Sehat untuk Dimakan

1. Cemaran metilmerkuri

Dikutip dari Healthline, merkuri memiliki tiga bentuk, yakni organik, anorganik, serta unsur atau logam.

Metilmerkuri adalah bentuk merkuri organik yang sangat beracun bagi manusia. Logam ini dapat berubah menjadi cair pada suhu kamar, dan seiring waktu dapat terakumulasi dalam tubuh manusia, ikan, atau hewan pemakan ikan lain.

Merkuri dilepaskan ke udara seiring kondisi lingkungan tertentu, termasuk letusan gunung berapi, kebakaran hutan, atau aktivitas manusia seperti pembakaran batu bara, minyak, dan kayu.

Setelah mencapai udara, merkuri akan mengendap di darat dan air, tempat bakteri dan mikroorganisme lainnya mengubah logam ini menjadi metilmerkuri.

Baca juga: 7 Manfaat Minyak Ikan untuk Orang Dewasa, Salah Satunya Kurangi Tekanan Darah

Selanjutnya, ikan dan makhluk lain di dalam air secara tidak sadar akan menyerap bentuk organik tersebut.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Tren
Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com