Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Spesies Rusa Kerdil Baru di Peru, Penemuan Pertama dalam 60 Tahun Terakhir

Kompas.com - 13/03/2024, 09:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ilmuwan menemukan spesies rusa kerdil baru yang diberi nama latin Pudella carlae di hutan wilayah Peru bagian utara.

Sebagai informasi, rusa kerdil ini termasuk jenis spesies cervid hidup pertama yang dapat diidentifikasi pada abad ke-21, dikutip dari Science News, Senin (11/3/2024).

Selain itu, penemuan rusa kerdil ini merupakan salah satu penemuan jenis rusa baru selama lebih dari 60 tahun.

Penemuan yang tercantum dalam Journal of Mammalogy ini mengungkap kekayaan keanekaragaman hayati di Amerika Latin.

Spesies rusa yang baru ditemukan, Pudella carlae, termasuk dalam suku rusa Neotropis odocoileini.

Rusa jenis ini awalnya diduga masih satu keluarga dengan rusa pudu utara (Pudu mephistophiles).

Pudu mephistophiles merupakan jenis rusa kerdil yang tersebar di Peru, Ekuador, dan Kolombia.

Sementara keluarga lainnya, rusa pudu selatan (Pudu puda) berada di Chile selatan dan Argentina.

“Kami memvalidasi ulang genus Pudella untuk membedakan rusa ini dengan kedua rusa jenis Pudu lainnya, yang tidak satu keluarga,” tulis peneliti.

Baca juga: Rusa Kutub Bisa Membantu Melawan Pemanasan Global, Bagaimana Caranya?


Harta karun tersembunyi dari hutan Peru

Layanan Nasional Kawasan Konservasi Alam Negara Peru (Sernanp) mengumumkan bahwa penelitian terbaru fokus dalam membedakan penemuan ini dengan spesies sebelumnya.

Pudella carlae memiliki ciri kaki yang pendek dan merupakan salah satu jenis rusa kerdil di Peru, dilansir dari Latin America Post, Jumat (8/3/2024).

Adapun persebarannya dari sepanjang sisi timur utara dan tengah Pegunungan Andes, Peru.

Spesies yang baru ditemukan ini menempati beberapa kawasan lindung di Peru, termasuk Taman Nasional Rio Abiseo, Taman Nasional Yanachaga Chemillen, Suaka Nasional Pampa Hermosa, Suaka Nasional Cordillera del Colan, Hutan Lindung Pui Pui, Hutan Lindung Alto Mayo, dan Cagar Alam Komunal Chayu Nain.

Sebaran rusa kerdil di berbagai ekosistem ini menegaskan peran penting kawasan lindung sebagai usaha konservasi keanekaragaman hayati dan kelangsungan hidup spesies unik.

Penemuan Pudella carlae sekaligus merupakan seruan tegas untuk memperkuat pengelolaan kawasan lindung alami di mana spesies ini berada.

Sernanp menekankan perlunya mengidentifikasi ancaman terhadap spesies tersebut, melakukan studi mengenai status konservasi, biologi, dan ekologinya.

Selain itu, lembaga tersebut juga akan menerapkan langkah-langkah pelestariannya agar rusa kerdil baru ini dapat dilihat generasi mendatang.

Kolaborasi ilmuwan dari Peru, Chile, dan Brasil dalam mengungkap Pudella carlae memberikan contoh potensi kerja sama regional dalam mengatasi tantangan lingkungan dan konservasi.

Dengan menggabungkan sumber daya, keahlian, dan pengetahuan, negara-negara Amerika Latin dapat melindungi keanekaragaman hayati dengan lebih baik dan dalam melawan ancaman ekologi.

Penemuan Pudella carlae juga mendorong ilmuwan untuk mengeksplorasi hutan di Amerika lebih lanjut dengan tujuan menemukan spesies baru.

Baca juga: Beredar Video Rusa Makan Ular, Bisakah Hewan Herbivora Konsumsi Daging?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com