Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan Ulang Tahun Ke-117, Orang Tertua di Dunia Hidup Sehat Tanpa Penyakit Kardiovaskular

Kompas.com - 07/03/2024, 19:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Orang tertua yang masih hidup di dunia, Maria Branyas Morera, saat ini resmi menginjak usia 117 tahun.

Wanita asal Spanyol tersebut menyandang gelar orang tertua pada Januari 2023, setelah kematian Lucile Randon dari Perancis yang berusia 118 tahun.

Maria Branyas lahir di San Francisco, Amerika Serikat, pada 4 Maret 1907. Tak hanya Covid-19, Maria merupakan penyintas Flu Spanyol yang menjadi pandemi pada 1918.

Dia juga mengaku memiliki kenangan yang sangat buruk selama masa Perang Saudara Spanyol yang berlangsung pada 1936-1939.

Kini, selama 23 tahun terakhir, Maria menikmati masa tuanya di sebuah panti jompo di Spanyol, Residencia Santa Maria del Tura.

Baca juga: Sederet Rahasia Sehat Jim Arrington, Binaragawan Tertua yang Masih Berkompetisi di Usia 90 Tahun


Bahkan saat perayaan ulang tahunnya, seperti dikutip Guinness World Records, Maria mengaku senang dan mengucapkan terima kasih.

"Dia sangat berterima kasih atas semua ucapan selamat yang diterima dan perhatian yang ditunjukkan banyak orang terhadap kondisi kesehatannya," kata direktur panti jompo, Eva Carrera Boix.

"Dia senang bisa merayakan hari istimewa ini secara intim bersama keluarga dan koleganya dan mengucapkan selamat hari Senin kepada semua orang," imbuhnya.

Baca juga: Mengenal La Campana, Resto Tertua di Dunia yang Pernah Disinggahi Goethe

Tak ada tanda penyakit kardiovaskular

Selain gangguan pendengaran dan mobilitas, Maria tidak memiliki masalah kesehatan fisik atau mental.

Kondisi yang tergolong sangat baik untuk ukuran orang tertua di dunia ini mengundang rasa penasaran para peneliti.

Maria pun menyetujui para peneliti untuk menjalani pengujian ilmiah yang bertujuan untuk mendapat wawasan lebih jauh tentang rahasia umur panjang.

Dokter sekaligus ilmuwan Spanyol, Manel Esteller mengatakan, Maria memiliki pikiran yang jernih untuk orang seusianya.

Selama berbincang panjang lebar dengan Maria, Esteller mengaku wanita tertua ini mengingat dengan jelas peristiwa-peristiwa penting semasa mudanya.

"Dia mengingat dengan sangat jelas peristiwa-peristiwa yang terjadi ketika dia baru berusia empat tahun," tuturnya.

Baca juga: Bukan Amazon, Ini Lokasi Hutan Tertua di Dunia yang Berusia 386 Juta Tahun

Maria juga tidak mengindikasikan tanda-tanda penyakit kardiovaskular atau gangguan pada bagian jantung dan pembuluh darah.

"Dia tidak menunjukkan penyakit kardiovaskular apa pun, yang umum terjadi pada orang lanjut usia," ujar Esteller.

"Yang jelas ada komponen genetik karena ada beberapa anggota keluarganya yang berusia di atas 90 tahun," tambahnya mengungkap kemungkinan penyebab umur panjang Maria.

Guna membuktikan hal ini, sampel air liur, darah, serta urine Maria telah diambil dan akan dibandingkan dengan sampel putrinya yang berusia 80 tahun.

Para peneliti berharap, meneliti gen Maria akan membantu pengembangan obat yang dapat memerangi penyakit berkaitan dengan penuaan.

Baca juga: Pria Tertua di Dunia Meninggal di Usia 127 Tahun, Ini Kata Keluarga soal Resep Panjang Umurnya

Rahasia hidup panjang Maria Branyas

Orang tertua di dunia yang masih hidup, María Branyas Morera Orang tertua di dunia yang masih hidup, María Branyas Morera

Selain beruntung karena memiliki genetika yang baik, Maria mengaitkan umur panjangnya dengan ketenangan, stabilitas emosi, serta hubungan baik dengan alam, keluarga, dan teman.

Dia selalu mengedepankan prinsip tidak ada kekhawatiran dan penyesalan, banyak berpikir hal positif, serta menjauhi orang-orang toxic atau beracun.

"Saya pikir umur panjang juga berarti keberuntungan. Keberuntungan dan genetika yang baik," kata Branyas, dikutip dari The Guardian.

Lantaran pendengaran yang buruk, keluarga Maria menggunakan perangkat elektronik untuk mengubah suara ke teks saat berkomunikasi.

Maria menjadi tuli permanen di salah satu telinganya sejak masih kecil, setelah terjatuh saat bermain dengan saudara laki-lakinya selama perjalanan dari Amerika ke Spanyol pada 1915.

Namun, hal itu bukanlah satu-satunya kemalangan yang dialami keluarga tersebut di atas kapal.

Baca juga: Arkeolog Dunia Pertanyakan Klaim Gunung Padang sebagai Situs Tertua di Dunia

Pada waktu yang berdekatan, sang ayah meninggal dunia karena mengidap penyakit tuberkulosis (TBC) yang menyerang paru-paru menjelang akhir perjalanan.

Sementara itu, di Spanyol, Maria Branyas Morera menikah dengan seorang dokter bernama Joan Moret pada 1931, dan dikaruniai tiga orang anak.

Suaminya meninggal pada 1976, sedangkan putra satu-satunya, August, meninggal dalam kecelakaan traktor pada usia 86 tahun.

Maria saat ini menjadi orang tertua ke-12 yang terverifikasi sepanjang sejarah manusia. Jika mencapai ulang tahun ke-118, dia akan naik ke posisi kelima.

Orang tertua di dunia yang pernah diautentikasi sendiri adalah wanita Perancis bernama Jeanne Calment, yang hidup hingga usia 122 tahun 164 hari.

Baca juga: 5 Buku Tertua di Dunia yang Pernah Ditemukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com