Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Awal Ramadhan 2024 di Indonesia Diprediksi Beda tapi Lebaran Bisa Serentak?

Kompas.com - 06/03/2024, 07:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

"Sering juga disebut kriteria 2-3-8. Dalam prakteknya batas ketinggian 2 derajat yang banyak digunakan," tutur Thomas.

Mantan Kepala LAPAN itu mengungkapkan, kriteria 2-3-8 sejak 2010-an banyak dikritisi karena dianggap terlalu rendah.

Pasalnya, hilal pada ketinggian 2 derajat sangatlah tipis, sedangkan cahaya senja di langit masih cukup terang.

Oleh karena itu, seiring berkembangnya waktu, muncul usulan untuk mengganti kriteria MABIMS ini dengan kriteria lebih tinggi.

Baca juga: Lembaga Falakiyah PBNU: Hilal Awal Ramadhan Tak Mungkin Tampak pada 10 Maret 2024

Kriteria baru MABIMS digunakan Kemenag

Thomas menjelaskan, pemerintah Indonesia saat ini menggunakan kriteria baru MABIMS untuk menentukan awal bulan Hijriah.

Menurutnya, kriteria tersebut cukup sederhana, hanya mensyaratkan tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Merujuk data internasional, ketinggian 3 derajat dinilai sebagai minimal ketinggian hilal yang teramati karena di bawah angka ini hilal masih terlalu tipis untuk mengalahkan cahaya senja.

Sementara itu, elongasi minimal 6,4 derajat merujuk pada rekor ketampakan hilal atau Bulan baru.

"Kriteria ini bukanlah kriteria terbaik, karena memang tidak ada kriteria yang sempurna. Namun setidaknya, kriteria telah disepakati oleh empat negara, Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura," kata Thomas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com