Namun, sejalan dengan upaya melepaskan status negara berpendapatan menengah, keanggotaan OECD membawa sejumlah dampak positif untuk Indonesia.
Salah satunya, OECD mewajibkan negara anggota meningkatkan penegakan hukum, terutama pemberantasan korupsi dan penghindaran pajak lintas negara.
Selain itu, Indonesia juga diminta memperketat perlindungan terkait lingkungan hidup dan mempercepat transisi energi.
"Beberapa standar yang diadopsi dari OECD bisa memperkuat posisi Indonesia di tingkat global dan lebih terbuka bagi peluang investasi berkualitas dari negara maju," kata Bhima.
Di samping itu, organisasi tersebut akan menjadi prasyarat yang baik bahwa menuju negara maju memerlukan persamaan standar terlebih dahulu.
Indonesia pun berpotensi belajar banyak dari OECD mengenai bagaimana mempersiapkan struktur ekonomi yang lebih baik, misalnya dengan penguatan kapasitas industri manufaktur dan teknologi.
Kendati demikian, Bhima menilai, bergabungnya Indonesia bukan semata-mata untuk melebarkan peluang menjadi negara maju.
"Peluang Indonesia dengan masuk OECD lebih ke arah peningkatan model jaring pengaman sosial dan mendorong rasio pajak tinggi untuk mempersiapkan pasca-bonus demografi selesai," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.