Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Aksi Kamisan, Sejarah, Lokasi, dan Tujuannya

Kompas.com - 18/02/2024, 19:45 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aksi Kamisan telah diadakan selama 17 tahun dengan berdiri menuntut keadilan hak asasi manusia (HAM) di seberang Istana Merdeka, Jakarta.

Dikutip dari Kompas.id, Aksi Kamisan telah digelar sebanyak 805 kali pada Kamis (15/2/2024) atau sehari setelah pemungutan suara Pemilu 2024.

Saat itu, sejumlah aktivis, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat sipil memadati seberang Istana Merdeka dengan aksi mengangkat kartu merah dan kuning sebagai simbol peringatan bagi pelanggar demokrasi.

Tak hanya itu, para aktivis membacakan surat terbuka dan menyerukan upaya penyelamatan demokrasi Indonesia atas pelanggaran yang terjadi terutama selama periode Pemilu 2024.

Sebelumnya, Aksi Kamisan tepat berusia 17 tahun pada Kamis (18/1/2024).

Lalu, apa sebenarnya tujuan Aksi Kamisan diadakan dan bagaimana sejarah pelaksanaannya di Indonesia?

Baca juga: 17 Tahun Aksi Kamisan, Perjuangan Tanpa Lelah Menuntut Keadilan


Mengenal Aksi Kamisan

Aksi Kamisan merupakan gerakan yang dilakukan sekelompok orang yang melakukan aksi damai dengan berdiri di seberang Istana Merdeka, Jakarta setiap hari Kamis sore.

Dikutip dari Kompas.id (17/2/2024), Aksi Kamisan pertama kali digelar pada Kamis, 18 Januari 2007.

Aksi ini diinisiasi Maria Catarina Sumarsih, ibu dari Bernardus Realino Norma Irmawan atau Wawan. Dia mahasiswa Unika Atmajaya yang tewas dalam peristiwa Semanggi I pada 1998.

Selain Sumarsih, Suciwati dan Bedjo Untung juga terlibat dalam pelaksanaan gerakan Aksi Kamisan.

Suciwati merupakan istri pejuang HAM, Munir Said Thalib yang meninggal diracun dalam pesawat penerbangan menuju Amsterdam, Belanda pada 2004.

Sementara Bedjo Untung adalah perwakilan keluarga korban pembunuhan dan penangkapan tanpa prosedur hukum pascatragedi 1965.

Aksi Kamisan dilakukan oleh para korban pelanggaran HAM, aktivis, mahasiswa, dan masyarakat sipil yang memakai baju serba hitam.

Aksi Kamisan kerap dilakukan dengan berdiri diam maupun berorasi sambil membawa foto-foto korban pelanggaran HAM, spanduk bertema perjuangan HAM, dan payung hitam.

Baca juga: Diserukan Tiap Aksi Kamisan, Ini 17 Kasus Pelanggaran HAM Berat di Indonesia

Sejarah perjuangan Aksi Kamisan

Peserta Aksi Kamisan sekitar 100 aktivis berdiri di depan kantor DPRD Jawa Tengah dengan mengenakan pakaian dan atribut serba hitam. Aksi dimulai sejak pukul 16.30 WIB sampai 18.00 WIB pada Kamis (18/1/2024).KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah Peserta Aksi Kamisan sekitar 100 aktivis berdiri di depan kantor DPRD Jawa Tengah dengan mengenakan pakaian dan atribut serba hitam. Aksi dimulai sejak pukul 16.30 WIB sampai 18.00 WIB pada Kamis (18/1/2024).
Aksi Kamisan pertama kali diadakan pada Kamis, 18 Januari 2007 dengan nama Aksi Diam. Diberitakan Kompas.com (18/1/2024), Aksi Kamisan diadakan setiap Kamis pukul 16.00 WIB.

Halaman:

Terkini Lainnya

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com