Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Indonesia Meninggal Tertimpa Pohon di Australia, Ini Kata Kemenlu

Kompas.com - 11/02/2024, 20:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan meninggal dunia usai tertimpa pohon di Adelaide, Australia.

Kabar duka ini disambut ucapan belasungkawa dari warganet Tanah Air melalui unggahan X (Twitter) @tanyarlfes, Minggu (11/2/2024) siang.

"Kalian udah tau berita ini belum?" kata pengunggah.

Tampak dalam tangkapan layar pemberitaan asing yang diunggah, korban bernama Alifia Soeryo (22), mahasiswi di Adelaide University.

Keluarga yang berduka pun disebut datang dari Jakarta untuk menemui putrinya.

Lantas, bagaimana kejadian yang menimpa WNI di Australia itu?

Baca juga: WNI Yudi Saputra Dilaporkan Hilang di Los Angeles Saat Jadi Sopir Uber


Mahasiswi Indonesia meninggal di Adelaide

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha mengatakan, berita meninggalnya mahasiswi asal Indonesia telah sampai ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney, Kamis (8/2/2024).

"Pada 8 Februari 2024, KJRI Sydney menerima laporan terkait adanya mahasiswi WNI atas nama Alifia Soeryo (AS) yang meninggal dunia tertimpa batang pohon," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/2/2024).

Judha menjelaskan, insiden itu terjadi pada Rabu (7/2/2024) di Adelaide, negara bagian South Australia, Australia.

Menindaklanjuti laporan tersebut, KJRI telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat, termasuk berkaitan dengan proses otopsi sesuai peraturan di wilayah ini.

"KJRI juga telah memfasilitasi komunikasi keluarga dan koordinasi dengan funeral home (rumah duka)," kata Judha.

Dia melanjutkan, KJRI akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan membantu keluarga dalam pengurusan jenazah.

Jenazah Alifia Soeryo pun rencananya akan dibawa pulang ke Tanah Air sesuai keinginan keluarga. Namun, belum ada informasi pasti kapan jenazah akan dipulangkan.

"Belum ada info, masih diproses," ucap Judha.

Baca juga: WNI Asal Medan Diculik Selama 10 Hari di Malaysia, Kemenlu: Saat Ini Korban dalam Proses Pemulihan

Kronologi kejadian

Saluran berita Australia 7NEWS melaporkan, insiden ini terjadi ketika Alifia sedang joging di salah satu taman, Park 10, di War Memorial Drive, Adelaide Utara.

Dia kemudian berhenti untuk istirahat di bawah pohon karet besar. Namun, tiba-tiba batang pohon patah dan menimpa dirinya.

Salah seorang sumber mengatakan, pohon itu bertahun-tahun sebelumnya telah terbelah di bagian batang dan tumbuh menjadi dua bagian.

Bagian terbesarnya, yang memiliki berat sekitar 10 ton tiba-tiba patah dan tumbang, sehingga menimpa Alifia yang sedang istirahat.

Teman-teman Alifia menyampaikan, korban sering berlari-lari kecil di daerah tersebut. Saat mendengar kabar duka ini, mereka pun bergegas ke lokasi, tetapi menemukan korban sudah tak bernyawa.

"Dia adalah orang yang cantik, manis, penuh kasih sayang. Dia terkadang pemalu tapi dia selalu berbicara," kata salah seorang teman, Josh.

Baca juga: WNI Tenggelam di Laut Jeju Korea Selatan, 4 Hari Belum Ditemukan

Otoritas Australia lakukan penyelidikan

Diberitakan ABC News, layanan darurat dipanggil ke lokasi kejadian pada Rabu sekitar pukul 14.30 waktu setempat

Namun, polisi mengatakan bahwa wanita berusia 22 tahun tersebut meninggal di tempat kejadian.

Dewan Kota Adelaide sedang menyelidiki insiden ini, sedangkan polisi tengah menyiapkan laporan untuk petugas koroner (petugas medis untuk memeriksa kematian).

Pada Jumat lalu, polisi mengaku, para penyelidik berusaha mengidentifikasi dan berbicara dengan pria dan wanita lanjut usia yang berhenti dan pertama kali memberikan bantuan kepada Alifia.

"Wanita yang membantunya diduga adalah seorang pensiunan profesional medis tapi telah meninggalkan tempat kejadian sebelum polisi datang," kata juru bicara polisi.

"Detektif mendesak siapa pun yang memiliki informasi tentang insiden tersebut atau yang mungkin memiliki rekaman kamera dasbor di area tersebut pada saat kejadian untuk menghubungi Crime Stoppers," sambungnya.

Baca juga: 4 WNI Berkomplot Curi Uang Rp 137 Juta Milik Turis Jepang di Thailand

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com