Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Pemilu WNI di KL Malaysia Berjubel dan Tidak Kondusif, Ini Kesaksian Pemilih

Kompas.com - 11/02/2024, 20:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Kendati demikian, Yvonne mengaku sudah terdaftar di DPT sebagai pemilih pada Pemilu 2024 di KBRI Kuala Lumpur.??

Sebelum memberikan hak pilihnya di bilik suara, Yvonne harus melakukan registrasi terlebih dahulu di TPS. Oleh karena itu, dia bersama adiknya datang lebih awal ke WTC.??

Situasi tidak kondusif sampai ada yang pingsan

Menurut penjelasan Yvonne, antrean panjang WNI yang akan mencoblos, ditambah manajemen kerumumunan yang minim, membuat situasi di WTC KL tidak kondusitf.

Para pengantre sesekali saling dorong, sehingga pagar pembatas sempat roboh. Sebagian di antaranya juga berebut masuk untuk memotong jalur antrean.

"Ada beberapa orang yang pingsan juga," kata perempuan yang sedang menempuh studi S2 di Negeri Jiran itu.

Lebih lanjut Yvonne menuturkan, petugas sempat beberapa kali menghentikan antrean untuk menghindari penumpukan massa di dalam gedung.

Namun, petugas yang berjaga di lokasi pencoblosan yang terpusat di KL tersebut terlihat kewalahan mengendalikan antrean yang membeludak.

Baca juga: Jadwal Pemungutan Suara Pemilu 2024 di Luar Negeri

Penyelenggaraan lebih buruk dari pemilu WNI di Malaysia sebelumnya

Berdasarkan pengalaman Yvonne mencoblos pada pemilu 2019 lalu, Pemilu di KL Malaysia kali ini terbilang lebih buruk penyelenggaraan sebelumnya.

"Lima tahun lalu aku juga nyoblos di Kuala Lumpur, tapi tidak separah hari ini. Mungkin karna 5 tahun lalu ada beberapa TPS sedangkan tahun ini hanya ada 1 di World Trade Centre KL," jelas dia.

Yvonne merupakan WNI yang saat ini tengah menempuh pendidikan Magister di Malaysia. Sebelumnya, pada Pemilu 2019, dia juga mencoblos di Kuala Lumpur lantaran sedang menempuh studi Sarjana di negara tersebut.?

Dihubungi secara terpisah, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono mengatakan, WNI yang ingin berpartisipasi pada Pemilu 2024 harus mengantre.

"Ya memang harus antre, karena pemilih banyak," kata dia singkat saat dihubungi Kompas.com, Minggu siang.

Namun, Hermono enggan berkomentar lebih lanjut saat ditanya detail penyebab antrean pencoblosan di WTC Kuala Lumpur sampai berjubel dan tidak kondusif.

Perwakilan PPLN Kuala Lumpur, saat dimintai konformasi Kompas.com, hingga Minggu malam, belum merespons.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo menyatakan, ada sekitar 150.000 orang yang tidak terdaftar ke DPT, tapi tetap datang ke TPS untuk mencoblos.

Ia menyebutkan, antrean panjang di WTC mulai terurai sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
"Setengah jam yang lalu sudah mulai mereda," kata Wahyu, saat dihubungi terpisah Kompas.com, Minggu sore.

Menurut Wahyu, TPS di WTC melayani setidaknya 223.000 pemilih yang berpartisipasi pada pemilu WNI di KL Malaysia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com