Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Mundur, Ini Kata Jokowi, Ganjar, Prabowo, dan Anies

Kompas.com - 01/02/2024, 14:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mahfud MD resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) pada Rabu (31/1/2024) siang.

Terkait hal itu, Menteri Sekretariat Negara (Mensetneg) Praktikno akan menjadwalkan pertemuan Mahfud MD dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Dulu saya diangkat dengan penuh penghormatan, dan sekarang juga harus memberitahu dengan hormat tentang langkah langkah politik saya. Itu segi etikanya ya," kata Mahfud, diberitakan Kompas.com (31/1/2024).

Alasan Mahfud memilih mundur

Dia menambahkan, dia mundur dari menteri Jokowi untuk memberitahukan langkah politik yang ingin diambil kepada kepala negara yang menunjuknya jadi menteri. Mahfud merupakan calon wakil presiden Ganjar Pranowo di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Lalu yang kedua, masalah politik, ya, saya sudah jadi cawapres, jadi harus jelas. Secara ketatanegaraan, jabatan menteri itu hak prerogatif presiden. Jadi saya harus datang penuh penghormatan," lanjut dia.

Mahfud juga menyatakan, dia mundur untuk menjaga integritas dan etika seorang menteri kepada presiden. Dia juga menyebut, orang Jawa sepertinya menjunjung etika sehingga akan mundur dengan baik-baik.

Keputusan Mahfud MD mundur sebagai Menko Polhukam mendapatkan respons dari Jokowi, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Baca juga: Alasan Mahfud Mundur dari Menko Polhukam, Serahkan Surat ke Jokowi Besok


Jokowi: saya sangat menghargai

Presiden Joko Widodo menanggapi rencana Mahfud MD mundur dari jabatan Menko Polhukam di Kabinet Indonesia Maju.

Menurut Jokowi, pengunduran diri tersebut merupakan hak Mahfud. Jokowi menghargai langkah menterinya itu.

"Ya itu hak, dan saya sangat menghargai," ujar Jokowi jumpa pers di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, dikutip dari Kompas.com (24/1/2024).

Ketika disinggung soal saran agar menteri-menteri yang menjadi peserta Pilpres 2024 mundur dari jabatannya, Jokowi hanya menyatakan untuk merujuk pada aturan yang berlaku.

"Semua itu pegangannya aturan, kalau aturan boleh silakan, kalau aturan boleh silakan. Kalau aturan tidak boleh, tidak. Sudah jelas itu," kata dia.

Baca juga: Respons Jokowi dan Maruf Amin soal Mahfud MD Ingin Mundur sebagai Menko Polhukam

Anies Baswedan: Pak Mahfud menjunjung tinggi etika

Sementara itu, calon presiden (capres) nomor urut 01 Anies Baswedan memuji langkah Mahfud MD yang mundur dari jabatannya saat berkampanye di Kabupaten Pamekasan, Rabu (31/1/2024).

Menurut Anies, Mahfud menjadi contoh kemajuan dalam demokrasi yang menjunjung etika.

"Kita menghormati keputusan Mahfud MD. Saya mengapresiasi Pak Mahfud yang telah menjunjung tinggi etika," ujar Anies, dilansir dari Kompas.com (31/1/2024).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, perihal etika sudah berkali-kali disampaikan ke publik. Dia meminta warga Indonesia memilih pemimpin yang menjunjung etika.

Dia menegaskan, bangsa Indonesia akan berjalan baik jika punya pimpinan dan calon pemimpin yang menjunjung etika. Mereka harus menaati aturan main yang sudah ditetapkan.

"Rakyat Indonesia sudah bisa menilai, mana pemimpin dan calon pemimpin yang punya etika dan menjunjung etika," terangnya.

Di sisi lain, Anies menyebut pemimpin yang menerapkan standar etika saat memimpin Indonesia akan melahirkan kebijakan yang baik.

"Kalau pemimpin lahir dari pelanggaran etika, maka jangan berharap kebijakannya akan baik," kata dia.

Baca juga: Rencana Mundurnya Mahfud Dinilai Jadi Pukulan Telak bagi Jokowi, Ini Alasannya

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com