Tak langsung memotong pembicaraan, orang dengan keterampilan ini mampu menyimpan pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran sampai lawannya selesai bicara.
"Alih-alih menyela untuk mengklarifikasi atau membagikan pemikiran mereka hanya karena Anda mengingatkan mereka akan hal tersebut," lanjutnya.
Baca juga: 3 Tanda Bos Punya Kecerdasan Emosional Rendah, Termasuk Perfeksionis
Menurut Maenpaa, orang-orang sukses menggunakan keterampilan mendengarkan secara aktif untuk membina hubungan dan membangun kepercayaan dengan rekan kerja, atasan, dan orang sekitar.
Merujuk laporan University of Southern California pada 2020, banyak profesional percaya bahwa mereka adalah pendengar yang aktif.
Namun, dalam kenyataannya, 70 persen dari mereka sebenarnya menunjukkan kebiasaan mendengarkan yang buruk di tempat kerja.
Kondisi tersebut berpotensi mengakibatkan kesalahpahaman dan rusaknya pertemanan serta hubungan kerja.
Maenpaa menyampaikan, beberapa orang secara alami diberkati dengan keterampilan mendengarkan aktif sejak dini.
"(Mereka) sering menerima pujian seperti, 'Anda sangat mudah diajak bicara!’" kata Maenpaa.
Kendati demikian, orang lain dapat mengembangkan kemampuan mendengarkan secara aktif melalui sejumlah latihan.
Misalnya, mempertahankan kontak mata dengan lawan bicara, duduk diam tanpa banyak bergerak gelisah, serta menunggu hingga lawan bicara menyelesaikan ucapannya.
Maenpaa menambahkan, menghayati apa yang dikatakan orang lain daripada hanya berfokus pada pikiran sendiri juga dapat membantu meningkatkan kemampuan ini.
"Pendengar aktif dapat kembali ke poin sebelumnya dalam percakapan dan berkata, ‘Apa yang baru saja Anda katakan mengingatkan saya pada sesuatu yang Anda katakan beberapa menit yang lalu,’ dan membuat koneksi atau mengambil tema dari percakapan tersebut," terangnya.
Layaknya kecerdasan pada umumnya, keterampilan tersebut memberikan banyak keuntungan, termasuk menciptakan hubungan sehat jangka panjang dengan orang-orang sekitar.
"Berbicara dengan seseorang yang merupakan pendengar aktif sering kali membuat seseorang meninggalkan percakapan dengan perasaan dilihat, didengar, dan diakui dari interaksinya," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.