Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Jendela Pesawat Alaska Airlines Lepas di Udara, Penumpang: Ada Ledakan Keras

Kompas.com - 07/01/2024, 09:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Ada ledakan keras

Evan Smith, salah satu dari 171 penumpang mengaku mendengar sebuah ledakan keras di bagian kiri belakang.

"Ada ledakan sangat keras di bagian kiri belakang pesawat dan suara woosh, dan semua masker udara terjatuh," ungkapnya.

Dia melanjutkan, petugas mengatakan ada seorang anak di barisan terdampak yang bajunya terlepas dan keluar dari pesawat.

"Dan ibunya memeganginya untuk memastikan dia tidak ikut terbawa," sambungnya.

Penumpang lain, Elizabeth Lee menambahkan, sebagian pesawat hilang dan angin bertiup sangat kencang.

"Tapi semua orang sudah duduk di kursi masing-masing dan mengenakan sabuk pengaman," ujarnya.

Di sisi lain, penumpang bernama Jessica Montoia menggambarkan penerbangan hari itu sebagai perjalanan dari neraka.

Bahkan, menurutnya, angin yang amat kencang berhasil membawa kabur sebuah telepon genggam dari tangan penumpang pria.

Petugas pemadam kebakaran pun dipanggil untuk mengevakuasi korban luka ringan setelah pendaratan.

Berdasarkan keterangan Departemen Pemadam Kebakaran Pelabuhan Portland, tidak ada korban luka serius dalam insiden ini.

Baca juga: Kisah Viral, Penumpang Ambil Alih Kemudi Pesawat Usai Pilot Terlambat

171 Boeing 737 Max 9 dilarang terbang

Administrasi Penerbangan Federal Amerika (FAA) mengonfirmasi, Alaska Airlines penerbangan 1282 kembali dengan selamat setelah kru melaporkan adanya masalah tekanan udara.

Pihaknya pun memerintahkan penghentian sementara Boeing 737 Max 9, model pesawat yang mendarat darurat, setelah salah satu bagiannya meledak di tengah penerbangan.

FAA mengatakan, pesawat-pesawat tersebut harus diparkir sampai inspeksi darurat dilakukan, yang akan memakan waktu sekitar empat hingga delapan jam per pesawat.

"FAA mewajibkan inspeksi segera terhadap pesawat Boeing 737 MAX 9 tertentu sebelum mereka dapat kembali terbang," kata Administrator FAA Mike Whitaker, dikutip dari CNN, Sabtu.

"Keselamatan akan terus mendorong pengambilan keputusan kami saat kami membantu penyelidikan terhadap Alaska Airlines Penerbangan 1282," lanjutnya.

FAA dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika (NTSB) menyatakan tengah menyelidiki penyebab insiden tersebut.

Perintah penundaan penerbangan untuk sementara sendiri diperkirakan akan berdampak pada 171 pesawat dengan jenis Boeing 737 Max 9.

Keselamatan menjadi prioritas

Terpisah, Boeing mengatakan perusahaannya akan mendukung keputusan larangan terbang FAA.

"Keselamatan adalah prioritas utama kami dan kami sangat menyesali dampak peristiwa ini terhadap pelanggan dan penumpang kami," kata Boeing dalam sebuah pernyataan.

"Kami setuju dan sepenuhnya mendukung keputusan FAA yang mewajibkan inspeksi segera terhadap pesawat 737-9 dengan konfigurasi yang sama dengan pesawat yang terkena dampak," lanjutnya.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam, Alaska Airlines mengatakan bekerja sama dengan Boeing untuk memahami apa yang terjadi pada penerbangan 1282.

"Hati saya tertuju kepada mereka yang berada dalam penerbangan ini, saya sangat menyesal atas apa yang Anda alami," ungkap CEO Alaska Airlines Ben Minicucci.

Pesawat yang digunakan untuk penerbangan 1282 adalah 737 Max 9 yang telah menerima sertifikat kelaikan udara pada 25 Oktober 2023.

Ikut menjalani pemeliharaan penuh dan inspeksi keselamatan yang diwajibkan FAA, Alaska Airlines memperkirakan terdapat 65 pesawat Boeing 737-9 miliknya yang dilarang terbang.

"Setiap pesawat akan dikembalikan ke layanan hanya setelah selesainya pemeliharaan penuh dan inspeksi keselamatan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com