"Yaitu dari sumber karbohidrat, sumber lemak, sumber protein hewani dan nabati, serta buah dan sayur sebagai zat pengatur dalam tubuh," ungkapnya.
Di samping itu, tubuh juga telah menyediakan enzim yang memiliki tugas masing-masing untuk memecah zat gizi saat mencerna makanan.
Misalnya, enzim protease yang berfungsi untuk memecah protein, serta enzim lipase yang berperan dalam memecah lemak.
Pola makan seimbang pun perlu diiringi dengan olahraga yang cukup dan minum air putih sebanyak delapan gelas sehari.
"Dengan mengikuti aturan tersebut, tubuh akan sehat dan bugar," kata dia.
Baca juga: 5 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet yang Berhasil Kuruskan Tika Panggabean
Terpisah, Guru Besar di bidang gizi masyarakat IPB University Ali Khomsan mengatakan, penyesuaian pola makan menurut golongan darah sebenarnya berhubungan dengan penurunan berat badan.
Menurutnya, diet golongan darah dipelopori oleh seorang dokter asal Amerika Serikat, Peter D'Adamo berdasarkan cara pengobatan terhadap pasien-pasiennya.
"Misal, yang boleh minum susu sapi, es krim, keju hanya golongan darah B. Yang leluasa makan daging hanya golongan darah O," ujar Ali saat dihubungi secara terpisah, Rabu.
Lantaran diet atau aturan makan dengan tujuan kesehatan sangat beragam, dia mengimbau masyarakat untuk memilih cara yang sesuai.
Kendati demikian, dia menegaskan bahwa proses menurunkan berat badan pada dasarnya hanya perlu memangkas 500 kalori dari karbo maupun lemak, serta rutin latihan fisik.
"Kalau mau risiko penyakit degeneratif rendah maka harus olahraga, badan normal tidak gemuk, dan kurangi asupan lemak dan kolesterol," paparnya.
Baca juga: Ramai soal Diet Telur Rebus, Efektifkah Turunkan Berat Badan?
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Minggu (20/11/2022), orang yang mengaku merasa lebih sehat dengan diet golongan darah karena terpacu untuk lebih sering memasak, sehingga mengurangi asupan makanan olahan.
Sebuah studi pada 2013 menunjukkan, tidak ada bukti untuk memvalidasi manfaat kesehatan dari diet golongan darah.
Golongan darah juga bukanlah sesuatu yang dipertimbangkan oleh ahli diet saat memberi terapi nutrisi medis.
Biasanya, ahli diet akan memperhatikan riwayat kesehatan, penyakit kronis, gaya hidup, alergi dan intoleransi makanan, serta stres sebelum memberikan nasihat terkait nutrisi.
Dengan melaksanakan diet golongan darah, seseorang justru akan sangat membatasi konsumsi makanannya.
Selain itu, menjalani diet ini tanpa bimbingan ahli diet terdaftar berpotensi menyebabkan masalah kesehatan.
Baca juga: Sering Digunakan untuk Diet, Kenali 3 Efek Samping Nasi Merah bagi Tubuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.