Lebih lanjut, Danang menyampaikan bahwa pihaknya masih merahasiakan identitas LD.
Ia hanya mengatakan, LD terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UB.
Meski begitu, korban sudah mengundurkan diri dari kampus dengan alasan merasa memiliki penyakit yang mengganggu kehidupannya.
Informasi tersebut diperoleh polisi setelah mendengar cerita dari orangtua LD.
"Orangtua korban menyatakan anaknya sudah mengundurkan diri dari Universitas Brawijaya tahun 2019 karena depresi sehingga tidak lagi kuliah di Brawijaya," jelas Danang.
Baca juga: Cerita Korban Pinjol, Nyaris Bunuh Diri dan Bergelimang Utang...
Sementara itu, Kapolsek Lowokwaru AKP Anton Widodo mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga terkait pengurusan jenazah LD.
Meski begitu, polisi menemukan dugaan bahwa LD berulang kali mencoba mengakhiri hidupnya sebelum melompat dari lantai 12 Gedung FIK UB.
Polisi menduga LD berupaya bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya.
Dugaan tersebut dikemukakan setelah polisi menemukan bekas luka sayatan urat nadi di tangan kiri korban.
"Bekas luka tersebut, diduga dilakukan korban beberapa hari yang lalu," jelas Anton, diktuip dari Kompas.com, Jumat (15/12/2023).
Baca juga: 4 Fakta Video Viral Pria Bunuh Diri Usai Tembak Tunangan Mantan Pacarnya
Terpisah, Kasubdiv Humas UB, Tri Wahyu Basuki mengatakan, pihaknya masih menunggu informasi terkait identitas asli LD dari kepolisian.
Tri juga belum bisa memastikan apakah korban benar-benar berkuliah di UB atau bukan.
"Kejadian itu ada di UB, tapi terkait apakah ini betul bagian dari mahasiswa UB atau eks UB, kita belum tahu, karena ini perlu pembuktian," katanya," ujar Tri dikutip dari Kompas.com, Jumat.
Lebih lanjut, ia menuturkan, tidak ditemukan identitas apa pun ketika LD ditemukan tewas setelah melompat dari lantai 12 Gedung FIK UB.
Pihak kampus sebenarnya sudah memanggil beberapa mahasiswa terkait peristiwa tersebut, namun tidak ada yang mengenal LD.