Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 4,6 Guncang Sukabumi, Adakah Kaitan dengan Aktivitas Gunung Salak?

Kompas.com - 14/12/2023, 12:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Menurut Ahmad, saat musim hujan, tingkat kelembapan udara di sekitar kawah akan lebih tinggi, sehingga gas-gas vulkanik akan sulit terurai.

"Yang menyebabkan konsentrasi gas-gasnya akan meningkat dan dapat membahayakan kehidupan," lanjutnya.

Namun demikian, tingkat aktivitas Gunung Salak saat ini cenderung tidak mengalami peningkatan aktivitas dan tetap berada pada Level I atau Normal.

Baca juga: Berkaca dari Gunung Marapi, Bolehkah Gunung Berstatus Waspada Didaki?

Gempa Sukabumi akibat sesar aktif

Terpisah, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, gempa yang mengguncang Sukabumi hari ini berada di kompleks gunung berapi.

"Yang pasti ini aktivitas gempa di kompleks gunung api," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (14/12/2023).

Kendati demikian, menurut Daryono, gempa yang mengguncang Sukabumi merupakan jenis gempa dangkal akibat sesar aktif.

Hal tersebut berdasarkan analisis terhadap lokasi episenter serta kedalaman hiposenter dari gempa hari ini.

Dia melanjutkan, sejak 6-14 Desember 2023 pukul 06.35 WIB, BMKG mencatat serangkaian gempa bumi sebanyak 50 kali di lokasi yang berdekatan.

Baca juga: Gempa M 4,7 Guncang Sukabumi, Ini Wilayah yang Merasakan Getaran Gempa

Wilayah yang merasakan gempa Sukabumi

Daryono mengungkap, berdasarkan peta tingkat guncangan atau shakemap BMKG, dampak gempa Sukabumi dirasakan oleh sejumlah wilayah di sekitarnya.

Gempa ini tercatat dirasakan paling kuat di wilayah Pamijahan dengan skala intensitas III-IV MMI.

Artinya, gempa terasa nyata dalam rumah, getaran seakan-akan ada truk melintas, hingga membuat gerabah pecah serta jendela dan pintu berderik.

Di Panggarangan, Bayah, Kalapanunggal, Cilograng, dan Bogor, gempa terasa dengan skala intensitas III MMI atau dirasakan nyata dalam rumah.

Sementara itu, di Ciputat, Tangerang, gempa terasa dengan skala intensitas II-III MMI atau layaknya benda-benda ringan yang digantung bergoyang hingga dirasakan nyata dalam rumah.

Masyarakat di Pelabuhan Ratu pun ikut terdampak, dengan skala intensitas II MMI atau terasa oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Menimbulkan kerusangan ringan beberapa bangunan rumah dekat pusat gempa," ungkap Daryono.

Baca juga: Mengenang Aksi Heroik Anthonius, Petugas ATC yang Selamatkan Pesawat Saat Gempa Palu 2018

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Tren
Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Tren
Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Tren
Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Tren
9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

Tren
Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Tren
Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Tren
Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Tren
5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi 'Online'

5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi "Online"

Tren
Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Tren
BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

Tren
Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Tren
Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Tren
Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi 'Online'

Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi "Online"

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com