Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Gunung di Jawa Barat Perlu Diwaspadai Selama Musim Hujan, Apa Alasannya?

Kompas.com - 10/12/2023, 15:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta masyarakat untuk mewaspadai aktivitas tujuh gunung berapi di Jawa Barat selama musim hujan.

Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan mengatakan, masyarakat yang berniat melakukan pendakian diimbau untuk mengurungkan niatnya.

"Kita juga mengimbau saat hujan minimal tidak mendekati kawah. Memang menyenangkan, tapi kalau bisa tahan dulu lah untuk mendaki," ujar Hendra, dikutip dari Antara, Jumat (8/12/2023).

Hendra merinci, tujuh gunung berapi tersebut meliputi:

  • Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung
  • Gunung Salak, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor
  • Gunung Gede, Kabupaten Bogor, Sukabumi, dan Cianjur
  • Gunung Guntur, Kabupaten Garut
  • Gunung Papandayan, Kabupaten Garut
  • Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya
  • Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan dan Majalengka.

Lantas, mengapa tujuh gunung itu perlu diwaspadai saat musim hujan?

Baca juga: Daftar Gunung Berstatus Siaga dan Waspada per Desember 2023, Termasuk Marapi dan Merapi


Potensi erupsi saat musim hujan

Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG Ahmad Basuki mengungkapkan, tujuh gunung di Jawa Barat tersebut masih berstatus normal atau Level I.

"Statusnya Tangkuban Parahu, Salak, Gede, Papandayan, Guntur, Ciremai, dan Galunggung normal semua," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/12/2023).

Status normal pada gunung api artinya tidak ada perubahan aktivitas secara visual, seismik, maupun kejadian vulkanik.

Kondisi ini menunjukan tidak ada letusan hingga kurun waktu tertentu berdasarkan pengamatan dari hasil visual, kegempaan, serta gejala vulkanik lainnya.

Baca juga: Ramai Diperbincangkan Usai Letusan Gunung Marapi, Apa Itu Ring of Fire?

Kendati demikian, tujuh gunung berapi di Jawa Barat masih dapat menyimpan potensi bahaya bagi pendaki selama musim hujan.

Saat musim hujan, kata Basuki, akumulasi atau konsentrasi gas vulkanik di kawah atau puncak gunung tersebut berpotensi lebih tinggi dibanding saat kemarau.

"Demikian pula potensi terjadinya erupsi freatik atau erupsi uap air," sambungnya.

Artinya, ketujuh gunung berapi yang tersebar di Jawa Barat itu berpotensi mengalami erupsi lebih cepat saat musim hujan.

Baca juga: Empat Gunung Api Meletus dalam Waktu Berdekatan, Apakah Saling Berkaitan?

Bahaya mendaki gunung saat musim hujan

Suasana Gunung Guntur di Kabupaten Garut, Jawa Barat. ANTARA/FERI PURNAMA Suasana Gunung Guntur di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Potensi konsentrasi gas vulkanik dan erupsi freatik yang lebih tinggi, dapat memicu beberapa efek membahayakan bagi tubuh, sesuai dengan durasi dan jumlah konsentrasi gas yang terhirup.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kemenhan Buka 25.258 Formasi CASN 2024 untuk PPPK dan CPNS, Ini Rinciannya

Kemenhan Buka 25.258 Formasi CASN 2024 untuk PPPK dan CPNS, Ini Rinciannya

Tren
Fitur, Manfaat, dan Cara Penggunaan Aplikasi Kawal Haji Kementerian Agama

Fitur, Manfaat, dan Cara Penggunaan Aplikasi Kawal Haji Kementerian Agama

Tren
Mengenal Program Pesiar BPJS Kesehatan, Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Mengenal Program Pesiar BPJS Kesehatan, Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
Jubir KPK Ali Fikri Mendadak Diganti Tessa Mahardika, gara-gara Kritik Pimpinan?

Jubir KPK Ali Fikri Mendadak Diganti Tessa Mahardika, gara-gara Kritik Pimpinan?

Tren
Cara Mencetak KK secara Online, Tak Perlu ke Kantor Dukcapil

Cara Mencetak KK secara Online, Tak Perlu ke Kantor Dukcapil

Tren
Alasan Anjing Peliharaan Melakukan Gerakan Memutar Sebelum Berbaring

Alasan Anjing Peliharaan Melakukan Gerakan Memutar Sebelum Berbaring

Tren
Jangan Salah Beli, Ini Ciri-ciri Hewan Kurban yang Sehat

Jangan Salah Beli, Ini Ciri-ciri Hewan Kurban yang Sehat

Tren
Dulu Dilarang, Kenapa MK Hapus Pasal yang Melarang Dinasti Politik?

Dulu Dilarang, Kenapa MK Hapus Pasal yang Melarang Dinasti Politik?

Tren
Perjalanan Kasus Kematian Akseyna UI: 9 Tahun Tak Terungkap, Polisi Akui Kesulitan

Perjalanan Kasus Kematian Akseyna UI: 9 Tahun Tak Terungkap, Polisi Akui Kesulitan

Tren
Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilgub Jatim 2024, Bagaimana dengan PDI-P?

Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilgub Jatim 2024, Bagaimana dengan PDI-P?

Tren
7 Gejala Chikungunya yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Demam dan Nyeri Sendi

7 Gejala Chikungunya yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Demam dan Nyeri Sendi

Tren
4 Suplemen yang Dapat Membahayakan Jantung, Salah Satunya Ekstrak Bawang Putih

4 Suplemen yang Dapat Membahayakan Jantung, Salah Satunya Ekstrak Bawang Putih

Tren
Banyak Aturan Ditunda Usai Tuai Penolakan, Pemerintah Dinilai Sembrono dalam Membuat Kebijakan

Banyak Aturan Ditunda Usai Tuai Penolakan, Pemerintah Dinilai Sembrono dalam Membuat Kebijakan

Tren
Apa Indikator Orang Gemuk Disebut Obesitas? Simak Tandanya Berikut Ini

Apa Indikator Orang Gemuk Disebut Obesitas? Simak Tandanya Berikut Ini

Tren
Duduk Perkara Anak Angelina Jolie-Brad Pitt Ingin Hapus Nama Keluarga dari Sang Ayah

Duduk Perkara Anak Angelina Jolie-Brad Pitt Ingin Hapus Nama Keluarga dari Sang Ayah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com