Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Tawas Dijadikan untuk Deodoran, Amankah?

Kompas.com - 06/12/2023, 12:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan warganet yang menyebutkan bahwa tawas dapat digunakan sebagai deodoran ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dituliskan oleh beberapa warganet di media sosial X (Twitter).

"Pakai tawas bener” life changing banget. Jadiin ini sebagai pengganti deodorant, no more ketiak basah dan bau. Ga bikin keti item, malah cerahan. Ga bikin baju kuning juga jadi aman untuk sehari-hari. 1 botol cuma 8 ribuan dan tahan 3-4 bulan," tulis pemilik akun @cinna***.

"Tawas dapat digunakan sebagai produk deodoran dan antiperspiran alami untuk melawan bakteri yang memicu bau ketiak dan mengurangi keringat berlebih," tulis pemilik akun @kim***

Lantas, benarkah tawas bisa untuk deodoran dan tidak berbahaya?

Baca juga: Viral, Unggahan soal Iritasi Ketiak karena Tawas dan Belum Sembuh Selama 2 Bulan, Apa Solusinya?


Baca juga: Ramai soal Tawas untuk Deodoran Disebut Picu Kanker, Ini Penjelasan Dokter

Penjelasan dokter

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, Ismiralda Oke Putranti menyampaikan bahwa tawas sebagai deodoran aman digunakan.

Namun demikian, penggunaan tawas harus dalam kadar yang disarankan dan tidak boleh berlebihan.

"Tawas dapat menimbulkan reaksi iritasi pada kulit, bila kadarnya terlalu tinggi," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (5/12/2023).

Baca juga: Benarkah Minyak Kayu Putih Ampuh Mencerahkan Ketiak Gelap?

Untuk alasan tersebut, pada setiap produk perawatan kulit terdapat batasan kadar kandungan, baik itu tawas atau kandungan lainnya.

Tawas sering kali digunakan dalam produk deodoran yang berfungsi mengurangi bau badan dengan mengontrol kuman yang ada di dalam lipatan kulit.

Selain deodoran, produk-produk kosmetik atau perawatan kulit lainnya yang mengandung tawas dalan konsentrasi kecil sering digunakan untuk menjaga kelembaban produk dan mencegah timbulnya kolonisasi bakteri.

Baca juga: Ramai soal Tawas untuk Deodoran Disebut Picu Kanker, Ini Penjelasan Dokter

Bisa menimbulkan iritasi

Ilustrasi ketiak iritasi karena tawas.SHUTTERSTOCK Ilustrasi ketiak iritasi karena tawas.

Ketika seseorang mengalami reaksi iritasi pada penggunaan tawas, umumnya ini akan mereda dengan sendirinya.

Kemudian, kulit akan pulih kembali bila diberikan pengobatan yang tepat.

Ismiralda melanjutkan, bila luka iritasi tersebut tidak membaik, biasanya disebabkan karena tertumpangi infeksi bakteri maupun jamur.

Halaman:

Terkini Lainnya

Minum Apa Biar Asam Urat Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa Biar Asam Urat Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com