Mengonsumsi jahe setiap hari secara teratur dapat bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah.
Hal tersebut juga didukung oleh penelitian yang diterbitkan dalam Iran Journal of Pharmaceutical Research yang mengamati efek konsumsi 2 gram bubuk jahe per hari terhadap kadar gula darah puasa.
Penulis penelitian mencatat bahwa suplementasi jahe secara signifikan mengurangi kadar gula darah puasa.
Selain itu, penelitian menunjukkan, jahe mungkin memiliki peran potensial dalam mengurangi komplikasi diabetes.
Percobaan lain yang diterbitkan dalam jurnal Complementary Therapies in Medicine menunjukkan hasil serupa pada gula darah ketika mengonsumsi suplemen jahe.
Cara kerja jahe melakukan hal ini mungkin karena efeknya yang meredam enzim tertentu.
Penghambatan enzim-enzim ini membantu otot menyerap glukosa dengan lebih efisien, menyisakan lebih sedikit glukosa dalam darah, serta memiliki efek positif pada sensitivitas insulin.
Baca juga: Khasiat Jahe untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Menurut Penelitian
Memasukkan jahe ke dalam makanan harian Anda dapat membantu meringankan gejala nyeri akibat sakit kepala.
Manfaat tersebut didapatkan berkat senyawa gingerol yang ada dalam jahe, yang memberi rasa dan memiliki manfaat antiinflamasi yang dapat menargetkan peradangan yang sering menjadi akar sakit kepala.
Oleh karena itu, ahli gizi diet terdaftar dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics Ginger Hultin merekomendasikan untuk mengonsumsi secangkir teh jahe saat mengalami sakit kepala.
Selain sifat antiinflamasinya, rutin mengonsumsi jahe juga dapat memicu pelepasan hormon serotonin.
Serotonin adalah hormon yang tidak hanya meningkatkan suasana hati tetapi juga dapat membantu membatasi prevalensi dan tingkat keparahan migrain.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cephalalgia menemukan, mengonsumsi ekstrak jahe bersama dengan obat antiinflamasi ketoprofen membantu meringankan efek migrain lebih banyak dibandingkan jika partisipan hanya mengonsumsi obat tersebut.
Selain rasanya yang lezat, khasiat jahe yang menyehatkan juga dapat membantu memerangi kondisi kesehatan, seperti kadar kolesterol yang lebih tinggi.
Hal ini terutama terjadi pada penderita diabetes tipe 2, seperti yang ditemukan dalam penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition.
Studi tersebut menemukan, mengonsumsi jahe setiap hari pada akhirnya meningkatkan profil lipid peserta, serta meningkatkan sensitivitas insulin.
Selain itu, efek positif jahe terhadap kadar kolesterol juga ditemukan pada individu yang sudah memiliki kolesterol lebih tinggi, menurut sebuah penelitian dari Saudi Medical Journal.
Penelitian menemukan bahwa mengonsumsi jahe secara teratur menurunkan kadar kolesterol low density lipoprotein atau LDL "jahat" dan meningkatkan kadar kolesterol high density lipoprotein atau HDL "baik" pada partisipan.
Namun demikian, perlu diingat bahwa perubahan pola makan apa pun tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan apa pun yang disarankan dokter jika Anda berisiko atau menunjukkan kadar kolesterol lebih tinggi.
Baca juga: 7 Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Jahe dan Serai
Meski mengonsumsi jahe setiap hari aman, namun dokter dan ahli gizi menyarankan untuk membatasi asupan harian maksimal sebanyak 3-4 gram, menurut Medicinenet.
Sementara itu, untuk ibu hamil, konsumsi jahe sebaiknya tidak lebih dari 1 gram per hari
Selain itu, jahe sebaiknya juga tidak diberikan kepada anak di bawah 2 tahun.
Meskipun jarang terjadi, berikut beberapa efek samping mengonsumsi jahe secara berlebihan:
Hindari mengonsumsi jahe saat sedang menjalani pengobatan apa pun karena dapat berinteraksi negatif dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.