KOMPAS.com - Konsumsi suplemen dapat menjadi pilihan untuk mencukupi angka kebutuhan vitamin bagi tubuh.
Jenis dan merek suplemen vitamin yang beredar di masyarakat pun beragam dengan kadar yang beragam pula.
Salah satunya, suplemen vitamin C 1000 miligram (mg) yang disebut warganet mampu membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
"Sejak rutin konsumsi ini udah jarang lemah lesu lunglai pas kerja," tulis warganet media sosial X (dulu Twitter) @ohmybeautybank, Minggu (26/11/2023).
Menanggapi unggahan, beberapa warganet menyarankan untuk tidak mengonsumsi vitamin dalam bentuk suplemen setiap hari.
Sebab, menurut mereka, konsumsi suplemen vitamin setiap hari dapat meningkatkan risiko gangguan pada organ ginjal.
"Jangan tiap hari ya nder, itu 1000mg soalnya, kasian ginjalmu nantiii," tulis warganet @himdeureo_.
"Sekedar mengingatkan jangan keseringan minum vitamin/suplemen dalam bentuk pil gak baik buat ginjal," kata warganet dengan akun @vantaekth__.
"Banyakin minum air putih ya. itu kan kadarnya 1000 mg jangan dikonsumsi setiap hari juga, kasian ginjalnya," komentar warganet @bbangsxter.
Hingga Selasa (28/11/2023), unggahan ini telah dilihat lebih dari 201.000 kali, disukai 2.200 pengguna, dan diunggah ulang oleh lebih dari 310 warganet.
Lantas, benarkah mengonsumsi suplemen vitamin setiap hari dapat mengganggu ginjal?
Baca juga: 10 Makanan Tinggi Vitamin B Kompleks yang Mudah Dijumpai
Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia (UI) Ari Fahrial Syam menjelaskan, konsumsi suplemen vitamin prinsipnya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang.
"Misalnya, seseorang diketahui kadar vitamin D-nya rendah, maka dia diminta minum suplemen vitamin D sampai kadarnya naik," kata Ari, saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/11/2023).
Contoh lain, lanjut Ari, seseorang dengan kekurangan zat besi akan diarahkan untuk mengonsumsi suplemen zat besi hingga kadarnya naik.
"Jadi kembali lagi pemberian vitamin itu sesuai dengan indikasi. Kalau tidak ada indikasi tentu akan menimbulkan masalah," ujarnya.