Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Perlu Diketahui soal Kasus Pneumonia Misterius di China

Kompas.com - 26/11/2023, 18:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rumah sakit (RS) di China dilaporkan kewalahan menangani pasien anak-anak yang mengalami pneumonia misterius.

Pneumonia adalah peradangan akut jaringan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan virus.

Dilaporkan NBC News, telah terjadi lonjakan kasus pneumonia yang belum dapat didiagnosis secara pasti di Negeri Tirai Bambu.

Antrean pasien di RS

Di ibu kota China, Beijing, terjadi antrean panjang di mana orang menunggu untuk mendapat perawatan di sebuah RS anak.

Ruang tunggu RS penuh sesak dengan orangtua dan anak-anak. Beberapa di antara mereka menunggu sambil menggunakan infus.

Emma Wang, orangtua yang memeriksakan putrinya yang berusia 7 tahun karena pneumonia misterius mengaku memerlukan waktu 2-3 jam untuk menemui dokter. 

"Padahal biasanya waktu tunggu hanya setengah jam. Saya tahu 4-5 keluarga yang mengalami situasi seperti ini. Saya sangat khawatir virus ini akan terus menyebar," kata dia

Baca juga: Wabah Pneumonia Misterius Menyerang Anak-anak di China, Ini Gejalanya

Yang perlu diketahui soal pneumonia misterius di China

Munculnya pneumonia misterius mendorong organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta China memberi informasi lanjut mengenai penyebaran kasus yang meningkat sejak Oktober 2023.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diketahui tentang situasi terkini dari pneumonia akut di China.

1. Pneumonia akut menyebar di sejumlah wilayah

Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan peningkatan penyakit pernapasan pada sebuah konferensi pers pada Senin (13/11/2023).

Kemudian, pada Minggu (18/11/2023), Program for Monitoring Emerging Diseases (ProMED) melaporkan sekelompok pneumonia yang tidak terdiagnosis menjangkiti anak-anak di China bagian utara.

ProMED adalah sistem pengawasan yang melakukan pelaporan global tentang wabah penyakit menular.

Berdasarkan laporan ProMED sebagaimana diberitakan oleh Al Jazeera, infeksi tersebut telah menyebar di Beijing dan kota Liaoning di timur laut China yang berjarak 800 kilometer.

Baca juga: Disebut Mirip Covid-19, Apa Gejala Pneumonia Misterius di Argentina?

2. Jumlah pasien mencapai 1.200 orang

China memang belum merilis jumlah pasti pneumonia misterius yang menjangkiti warganya sejak Oktober 2023.

Namun, RS di negara tersebut melaporkan lonjakan pasien akibat infeksi pneumonia misterius, terutama di bangsal anak-anak.

"Salah satu rumah sakit besar di kota ini telah melaporkan bahwa rata-rata setiap hari mereka menerima sekitar 1.200 pasien yang masuk ke ruang gawat darurat," kata koresponden Al Jazeera, Katrina Yu, Kamis (23/11/2023).

Di Provinsi Liaoning, orang telah mengantre di RS pengobatan tradisional China sementara pasien di RS Anak Dalian harus mengantre selama dua jam agar pasien mendapat penanganan.

Tenaga kesehatan setempat memang prihatin dengan lonjakan infeksi pada orang di bawah 18 tahun.

Namun, mereka juga khawatir dengan populasi yang rentan seperti orang tua dan wanita hamil. Di Beijing, orangtua dan anak harus berjalan beriringan ketika mengantre di luar RS anak.

Baca juga: Batuk, Demam, dan Sakit Kepala, Kenali 9 Gejala Pneumonia yang Perlu Diwaspadai Berikut Ini

Halaman:

Terkini Lainnya

Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Tren
Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Tren
Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Tren
5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi 'Online'

5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi "Online"

Tren
Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Tren
BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

Tren
Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Tren
Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Tren
Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi 'Online'

Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi "Online"

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Tren
Jebakan Siklus Narkoba yang Tak Berujung

Jebakan Siklus Narkoba yang Tak Berujung

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan 9-10 Juni | 2 Keluarga Jokowi Duduki Jabatan Strategis di Pertamina

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan 9-10 Juni | 2 Keluarga Jokowi Duduki Jabatan Strategis di Pertamina

Tren
Ait Ben Haddou, Kota Benteng Lumpur

Ait Ben Haddou, Kota Benteng Lumpur

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com