Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Jenis Gigitan Serangga dan Cara Mengobatinya

Kompas.com - 25/11/2023, 12:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serangga yang berukuran kecil akan sulit dilihat keberadaannya. Tanpa sadar, hewan tersebut bisa mengigit atau menyengat manusia dan menimbulkan rasa gatal pada kulit.

Umumnya, gigitan serangga menimbulkan benjolan merah disertai rasa gatal dan bengkak pada kulit. Orang yang sensitif juga berpotensi menunjukkan reaksi alergi akibat hal tersebut.

Untuk menyembuhkan gigitan serangga, krim antigatal atau obat-obat lainnya mungkin dapat digunakan.

Namun, diperlukan identifikasi jenis serangga yang menggigit kulit untuk mengetahui cara pengobatan yang sesuai.

Berikut ini cara mengidentifikasi jenis gigitan serangga dan cara mengobatinya.

Baca juga: Makanan yang Disukai dan Tidak Disukai Serangga, Bisa Digunakan untuk Mengusirnya


Gigitan semut

Diberitakan Health (16/3/2023), semua jenis semut menggigit, tapi semut api atau semut merah menyebabkan gigitan yang paling parah.

Tanda gigitan semut:

  • Lesi kemerahan yang terasa nyeri dan gatal.
  • Lesi berisi nanah kuning.
  • Lesi berisi nanah berukuran lebih besar dari 10 sentimeter akan mengalami peradangan dan bengkak.
  • Gigitan menimbulkan bintik merah bengkak yang permukaannya tampak melepuh.
  • Gigitan terasa terbakar, gatal, dan bertahan hingga seminggu.

Cara mengobati:

  • Usir semut tersebut jika masih menggigit kulit.
  • Cuci area gigitan semut dengan sabun dan air.
  • Kompres bekas gigitan dengan air dingin.
  • Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas.
  • Hubungi tenaga medis jika mengalami gejala alergi seperti sulit bernapas atau pembengkakan pada wajah dan bibir.

Baca juga: 14 Cara Mengusir Semut Hitam di Rumah

Gigitan kutu busuk

Salah satu hal yang perlu dihindari ketika menginap di hotel adalah langsung beristirahat, tanpa mengecek potensi adanya kutu busuk.SHUTTERSTOCK/JAREYNOLDS Salah satu hal yang perlu dihindari ketika menginap di hotel adalah langsung beristirahat, tanpa mengecek potensi adanya kutu busuk.
Kutu busuk atau kutu kasur biasanya menggigit di bagian wajah, leher, tangan, atau kaki. Berikut ciri-ciri bekas gigitannya.

Tanda gigitan kutu busuk:

  • Benjolan merah dikelilingi lingkaran merah yang terasa gatal.
  • Gejala gatal dimulai segera setelah tergigit.
  • Lesi merah berukuran lebih besar dari satu sentimeter.
  • Ada tiga atau lebih lesi di satu tempat
  • Pembengkakan.

Cara mengobati:

Dilansir dari Everyday Health (26/9/2023), orang yang tergigit kutu busuk perlu mengunjungi dokter kulit untuk mendapatkan perawatan. Ini karena gigitan kutu busuk bisa membawa penyakit.

Selain itu, lakukan upaya untuk membasmi kutu busuk yang ada di kamar maupun sekitar rumah.

Baca juga: Simpan Koper di Sini Saat Menginap di Hotel untuk Hindari Kutu Busuk

Sengatan lebah

Seperti serangga lainnya, lebah juga bisa menyengat manusia. Sengatan lebah dapat berisiko ringan atau bahkan mematikan.

Tanda sengatan lebah:

  • Nyeri
  • Pembengkakan
  • Gatal
  • Kulit berdarah
  • Kemerahan
  • Kulit terasa tebal, keras, dan hangat saat disentuh
  • Bintik putih muncul di tempat alat penyengat menusuk kulit.

Reaksi akibat sengatan lebah terjadi beberapa menit hingga dua jam setelah disengat. Gejala ringan biasanya hilang dalam beberapa hari.

Cara mengobati:

  • Segera cuci area yang tersengat lebah dengan sabun dan air. 
  • Ambil sengatnya dengan kain kasa atau kuku. 
  • Kompres bagian yang tersengat dengan es untuk bantu mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri.

Baca juga: Gejala dan Penanganan Pertama bila Tersengat Lebah

Ilustrasi tungau debu.Shutterstock/Annashou Ilustrasi tungau debu.

Gigitan tungau

Tungau adalah serangga kecil yang sering ada di tempat tidur dalam kamar, ladang, hutan, dan danau.

Serangga ini biasanya menggigit kaki, pinggang, atau lipatan kulit. Gigitan tungau tidak sakit tapi menimbulkan rasa gatal hanya dalam beberapa jam setelah tergigit.

Tanda gigitan tungau:

  • Rasa gatal
  • Lesi seperti jerawat merah
  • Ruam di kulit yang timbul saat terkena sinar Matahari
  • Gigitan tampak seperti bekas luka, lecet, jerawat, atau gatal-gatal.
  • Bekas gigitan tungau akan muncul berkelompok dan sangat gatal.
  • Gigitan tungau dapat menyebabkan kulit menjadi lepuh.

Cara mengobati:

  • Gosok area kulit yang tergigit dengan sabun dan air untuk menghilangkan sisa tungau.
  • Usapkan losion kalamin atau krim antigatal. 
  • Jangan menggaruk kulit yang gatal karena dapat menyebabkan infeksi.

Baca juga: Mengenal Tungau, Gejala Alergi hingga Cara Menghilangkannya

Gigitan lalat

Lalat memiliki spesies berbeda-beda dengan bekas gigitan masing-masing. Namun, gigitan lalat sering kali menyebabkan benjolan atau bekas luka.

Dikutip dari Prevention (28/9/2023), gigitan lalat menimbulkan gejala sebagai berikut.

Halaman:

Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com