Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Negara yang Miliki Utang Terbanyak ke China, Adakah Indonesia?

Kompas.com - 16/11/2023, 07:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.comChina adalah negara pemberi pinjaman untuk negara-negara berpenghasilan rendah di dunia.

Dilansir dari Statista (29/3/2023), China memegang 37 persen dari utang negara-negara berpenghasilan rendah pada 2020.

Menurut data Bank Dunia (The World Bank) yang dianalisis oleh Statista, negara-negara yang berutang kepada China sebagian besar berada di Afrika.

Selain itu, nama-nama negara lainnya juga ditemukan di Asia Tengah, Asia Tenggara, dan Pasifik.

China memiliki proyek "New Silk Road" yang merupakan program untuk membiayai pembangunan pelabuhan, kereta api, dan infrastruktur darat di seluruh dunia.

Proyek tersebut telah menjadi sumber utama utang bagi China untuk negara-negara yang turut berpartisipasi di dalamnya.

Pada akhir 2020, dari 97 negara yang datanya tersedia, mereka yang memiliki utang luar negeri terbanyak ke China semuanya terlibat dalam proyek tersebut.

Negara dengan utang terbanyak kepada China

Berikut daftar negara dengan utang luar negeri kepada China terbanyak dilansir dari Forbes:

Baca juga: Ghana Bangkrut Tak Mampu Membayar Utang, Apa Penyebabnya?

1. Pakistan

Pakistan tercatat memiliki total utang ke China sebesar 77,3 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 1,199 kuadriliun.

2. Angola

Posisi kedua ada Angola, sebuah negara yang terletak di pantai barat Afrika Selatan.

Angola tercatat memiliki utang luar negeri kepada China sebesar 36,3 miliar dollar AS atau setara Rp 563,3 triliun.

3. Ethiopia

Ethiopia menjadi negara yang tercatat memiliki utang luar negeri kepada China terbesar ketiga, yakni mencapai 7,9 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 122,60 triliun.

4. Kenya

Kenya tercatat memiliki utang luar negeri kepada China sebesar 7,4 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 114,84 triliun.

5. Sri Lanka

Posisi kelima, ada Sri Lanka yang tercatat memiliki utang kepada China sebesar 6,8 miliar dollar AS atau setara Rp 105,52 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani Terbitkan Aturan Baru, APBN Kini Bisa Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat

Sementara itu, negara-negara dengan beban utang terbesar secara relatif adalah Djibouti dan Angola.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com