KOMPAS.com - Ada beragam penyebab yang memengaruhi kesuburan seorang pria, salah satunya adalah azoospermia.
Azoospermia menyerang sekitar 1 dari 100 populasi umum dan 1 dari 10 pria yang mengalami masalah kesuburan, dikutip dari Very Well Family.
Dengan demikian, seorang wanita akan sulit hamil jika suaminya menderita azoospermia.
Oleh sebab itu, penderita azoospermia disarankan melakukan terapi pengobatan untuk mengatasi masalah keseuburanya.
Jika pengobatan tidak berhasil, penderita mungkin dianjurkan melakukan program in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung dan beberapa metode lainnya.
Lantas, apa itu azoospermia?
Baca juga: Benarkah Sperma Bisa Membantu Atasi Masalah Jerawat?
Azoospermia merupakan suatu kondisi ketika tidak ditemukannya sperma pada ejakulasi setelah orgasme.
Kondisi ini bisa bersifat obstruktif, yaitu adanya penyumbatan yang mencegah sperma memasuki ejakulasi.
Azoospermia juga bisa bersifat nonobstruktif, ketika terjadi penurunan produksi sperma oleh testis.
Dikutip dari WebMd, penderita azoospermia sering kali tidak merasakan gejala apa pun.
Kondisi ini kerap kali baru diketahui setelah pria menjalani pemeriksaan, lantaran istri tak kunjung mendapatkan kehamilan.
Baca juga: Terlalu Sering Masturbasi Bisa Memengaruhi Kualitas Sperma, Benarkah?
Kendati tidak memiliki gejala khusus, ada beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan seseorang berisiko terkena azoospermia, antara lain:
Namun, ada kemungkinan seseorang tidak mengalami gejala-gejala tersebut dan tetap menderita azoospermia.
Baca juga: Wanita Usia Subur Diminta Rutin Minum Tablet Tambah Darah, untuk Apa?
Azoospermia bisa disebabkan oleh beberapa faktor, tergantung pada jenisnya. Berikut beberapa penyebabnya: