Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Influencer Kebugaran Idap Kanker Limfoma di Usia 20 Tahun, Sempat Dicap Peluang Hidup Hanya 5 Persen

Kompas.com - 01/11/2023, 11:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Dokter menyebut, keinginan selamat dari limfoma membutuhkan pengobatan kanker yang agresif. Namun, langkah ini perlu diawali dengan transplantasi sumsum tulang.

"Dan setelah itu, saya akan memiliki peluang 70 persen untuk lolos," kata dia.

Kendati demikian, Troutman baru menjalani transplantasi sumsum tulang saat paru-parunya telah rusak dua kali.

Sebelum merasakan prosedur operasi transplantasi, dia dipasangi ventilator dan selang sebagai jalur makanan.

Setelah ventilator dilepas, Troutman menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan kembali berat badan dan massa ototnya.

Di sela-sela kegiatan tersebut, dia juga tetap rutin kemoterapi agar cukup kuat untuk melakukan prosedur operasi transplantasi sumsum tulang.

"Selama masa ini, saya belajar kembali bagaimana melakukan hampir semua hal, mulai dari berjalan hingga makan," katanya.

Dia pun memperkirakan, telah menjalani setidaknya transfusi 50 trombosit dan darah, serta lebih banyak prosedur kemoterapi untuk pengobatan kanker.

"Pada saat itu saya tidak ingat perawatannya, tapi melihat ke belakang, ini sangat melelahkan," aku Troutman.

Pada Mei 2022, Lee Troutman akhirnya menerima transplantasi sumsum tulang dari donor yang tidak disebutkan namanya.

Usai operasi, dia menghabiskan 200 hari dalam karantina dan mengonsumsi 63 obat setiap hari untuk memastikan transplantasinya berhasil.

"Saya kesepian, dan itu benar-benar membuat saya rindu berada di rumah sakit tempat saya bertemu dokter, perawat, dan terapis secara rutin," ujarnya.

Baca juga: Apa Itu Kanker Limfoma Seperti yang Pernah Diderita Ari Lasso?

Kembali ke pusat kebugaran

Adapun saat ini, Lee Troutman tengah berada dalam masa remisi atau pengurangan gejala penyakit.

Sosoknya juga masih rutin menjalani tes dan perawatan lanjutan untuk memastikan kankernya tidak kembali.

"Rumah sakit menyelamatkan hidup saya, tapi saya harap saya tidak perlu kembali lagi," katanya.

Dia mengatakan, penting untuk mengikuti kata hati dan menjadi penasihat diri sendiri selama berada di masa-masa sulit.

Oleh karenanya, jika para dokter mengaku sudah menyerah, jangan langsung menyerah untuk mencari dokter baru yang mau menangani penyakit.

Hampir kembali seperti semula, Troutman pun masih bersemangat melakukan kegiatan yang menjadi kegemarannya, yakni pergi ke gym untuk melatih kebugaran.

"Saya akhirnya menantikan masa depan saya. Jika ada orang di luar sana yang mengalami hal serupa, tetaplah kuat, terus berjuang dan jangan menyerah," pesannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com