KOMPAS.com - Dongeng telah lama menjadi media pembelajaran dan hiburan untuk anak-anak. Lewat ragam cerita yang berwarna dan penuh makna, dongeng menjadi media penyampaian pesan terbaik bagi penikmatnya.
Lantas, visi tersebut juga disampaikan lewat salah satu program siniar (podcast) milik Medio by KG Media, Dongeng Pilihan Orangtua. Dongeng Pilihan Orangtua menghadirkan dongeng-dongeng pilihan sebagai media pembelajaran dan hiburan alternatif yang dapat didengarkan di mana pun dan kapan pun.
Dongeng tak selamanya berisikan cerita-cerita bahagia. Sebuah dongeng dapat mengemas refleksi nilai kehidupan lewat ragam topik dan tema unik. Nilai inilah yang menjadi dasar dari “Ala dan Dunia Monster”, serial orisinal kedua Dongeng Pilihan Orangtua.
Berjumlah sebanyak enam episode, “Ala dan Dunia Monster” siap menemani para pendengar Dongeng Pilihan Orangtua dengan episode perdana yang dapat dinikmati eksklusif di aplikasi Noice lewat tautan s.id/DopingAla1.
Ristiana Dwi Putri, selaku Producer Dongeng Pilihan Orangtua, bercerita bahwa ide awal “Ala dan Dunia Monster” berasal dari keinginan membuat cerita anak yang berbeda, “Jadi, kalau sebelumnya kita biasa membuat cerita fiksi yang temanya family, friendship, dan adventure, di project ini kita menghadirkan tema yang berbeda, yaitu fantasi.”
Dalam “Ala dan Dunia Monster”, Ristiana mengatakan pendengar akan diajak berimajinasi lewat petualangan Ala di Desa Tsawala. Ala adalah tokoh utama yang pemalu dan tidak pandai bersosialisasi.
Suatu hari, Ala tak sengaja membuka sebuah pintu misterius di tengah hutan. Ia pun terlempar ke sebuah dunia fantasi yang meramalkan kedatangannya sebagai sosok pahlawan.
Baca juga: Mengajarkan Anak Kesetaraan Gender sejak Dini
Alifia Putri Yudanti, selaku Co-Producer & Scriptwriter, juga berpendapat, meski menggunakan premis yang sederhana, “Ala dan Dunia Monster” berusaha mengeksplor kebaruan cerita lewat sudut pandang lain.
“Ceritanya, sih, sederhana banget, ya, ada anak kecil buka pintu terus pindah ke dunia monster. Tapi, yang bedain nanti di jalan ceritanya! Kita akan diajak sama Ala untuk mengunjungi Desa Tsawala,” ujar Alifia.
Bersama sosok monster bernama Dibo, Ala akan membebaskan Desa Tsawala dari perbuatan penyihir jahat bernama Jalana.
Keseruan premis “Ala dan Dunia Monster” tak hanya terletak pada alur ceritanya saja, namun proses produksinya juga. Ada tantangan tersendiri bagi tim Medio dalam memerankan karakter yang beragam, mulai dari monster, penyihir, sampai anak kecil.
Kemudian, adegan-adegan yang padat dan imajinatif, serta upaya pendalaman peran oleh para pengisi suara juga menambah dinamika proses produksi.
Proses pembuatan yang panjang tersebut diharapkan dapat memberi dampak besar bagi para pendengarnya, sekaligus menjadi dongeng yang dapat dinikmati segala usia. Harapan serupa juga diutarakan oleh Sulyana Andikko, selaku Head of Product & Business Medio by KG Media.
Baca juga: Bertumbuh dengan Merelakan
“Harapannya, dengan ini pendengar bisa terhibur, makin meningkatkan bonding dengan anak, serta lebih melatih daya imajinasi dan kreativitas melalui konten fantasi,” ujar Sulyana.
Ingin mengikuti petualangan Ala di dunia monster lebih dalam? Akses sekarang juga melalui tautan s.id/DopingAla1.
Kunjungi juga YouTube Medio by KG Media untuk melihat kanal siniar lainnya yang tak kalah seru. Jangan lupa untuk ikuti @mediobykgmedia di Instagram dan TikTok agar tidak tertinggal informasi terbaru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.