Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Gerhana Terakhir di 2023, Indonesia Baru Dihiasi Gerhana Bulan Lagi pada September 2025

Kompas.com - 29/10/2023, 19:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gerhana Bulan sebagian pada Senin (29/10/2023) dini hari merupakan fenomena gerhana terakhir yang terjadi sepanjang 2023.

Puncak fenomena gerhana terakhir tersebut berhasil melintas di sBaca juga: Gerhana Bulan Sebagian Dini Hari Nanti, Ini Jadwal, Fase, dan Wilayah yang Bisa Mengamatieluruh wilayah Indonesia pada pukul 03.14 WIB.

Gerhana Bulan adalah peristiwa saat cahaya Matahari terhalangi oleh Bumi, sehingga tidak semua sinarnya sampai ke Bulan.

 

Hanya terjadi saat fase purnama, peristiwa ini merupakan salah satu dampak dari pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan yang dinamis.

Sementara itu, gerhana Bulan sebagian atau gerhana Bulan parsial terjadi saat Bumi tidak seluruhnya menghalangi Bulan dari sinar Matahari.

Akibatnya, saat puncak fenomena, sebagian Bulan akan tampak menghilang jika dilihat dari permukaan Bumi.

Lantas, kapan gerhana Bulan akan kembali terjadi di Indonesia?

Baca juga: Sederet Mitos Gerhana Bulan Malam Ini, Larangan bagi Ibu Hamil hingga Kontaminasi Makanan


Baca juga: Gerhana Terakhir pada 2023, Catat Waktu dan Wilayahnya!

Gerhana Bulan di Indonesia pada 2024

Koordinator Bidang Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Himawan Widiyanto mengungkapkan, gerhana paling dekat yang dapat disaksikan masyarakat Indonesia adalah gerhana Bulan penumbra pada 25 Maret 2024.

Fenomena astronomis itu juga menjadi satu-satunya gerhana yang akan melintasi Indonesia sepanjang 2024.

Gerhana Bulan penumbra sendiri merupakan peristiwa saat seluruh bagian Bulan berada di bagian penumbra atau bayangan kabur yang terbentuk selama gerhana terjadi.

Berbeda dengan gerhana Bulan total atau sebagian, fenomena ini masih memperlihatkan pemandangan Bulan sepenuhnya meski dengan warna suram.

"Gerhana Bulan penumbra dapat disaksikan di wilayah Papua dan Papua Barat," kata Himawan, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/10/2023).

Baca juga: Google Doodle Hari Ini, Rayakan Keberhasilan Roket India Mendarat di Bulan

Ilustrasi gerhana bulan penumbraWikimedia Ilustrasi gerhana bulan penumbra

Dia melanjutkan, masyarakat yang tinggal di wilayah Indonesia lain tidak akan dapat menyaksikan fenomena gerhana tersebut secara langsung.

Senada, peneliti astronomi dan astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Clara Yono Yatini mengatakan, di Indonesia, gerhana Bulan penumbra hanya dapat dilihat dari Papua.

Kendati demikian, tidak untuk semua fase, wilayah Papua baru dapat menikmati saat fase akhir gerhana Bulan penumbra.

"Wilayah Papua hanya bisa menyaksikan akhir gerhana karena saat gerhana dimulai dan saat puncaknya, Bulan masih di bawah horizon," papar Clara, saat dihubungi terpisah, Minggu.

Baca juga: Di Masa Depan Fenomena Gerhana Matahari Total Mungkin Punah, Hanya Ada Cincin Api

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com