KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto resmi menunjuk putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus Wali Kota Surakarta Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kita telah berembug secara final, secara konsensus, seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai capres Koalisi Indonesia Maju untuk 2024-2029 dan saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden," ujar Prabowo, dikutip dari Kompas.com, Minggu.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, keputusan Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu tidak dapat diganggu gugat.
"Bulat, ini keputusan bulat," kata dia, dilansir dari Kompas.com.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto telah mengusung Gibran sebagai bacawapres Prabowo pada Sabtu (21/10/2023).
Baca juga: Siapa Sutan Sjahrir? Tokoh Politik Muda yang Dikaitkan dengan Pencalonan Gibran sebagai Cawapres
Penunjukan Gibran sebagai cawapres 2024 mendampingi Prabowo itu bertolak belakang dengan pernyataannya pada September 2023 silam.
Saat itu, namanya masuk ke dalam bursa cawapres Ganjar, bukan Prabowo. Namun, dia mengaku belum pantas menduduki jabatan tersebut.
"Saya di partai kan bukan siapa-siapa, anak baru. Belum pantas," kata dia, dikutip dari Kompas.com (4/9/2023).
Dia juga mengaku tidak pernah mengajukan diri untuk terlibat dalam kontestasi politik di Pilpres 2024.
Mei 2023 lalu, Gibran juga dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak maju dalam Pilpres 2024.
"Ya saya kan sudah jawab, tidak (maju pada Pilpres 2024)," kata Gibran, dilansir dari Kompas.com (25/5/2023).
Saat itu, dia beralasan bahwa umurnya belum cukup dan masih memiliki banyak kekurangan.
"Umurnya belum cukup. Ilmunya belum cukup, pengalaman belum cukup," ungkapnya.
Namun, pernyataan itu berbanding terbalik dengan responsnya saat diusung menjadi cawapres Prabowo Subianto oleh Partai Golkar sebagaimana hasil rapat pleno satu Rapimnas.
Gibran justru menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar Golkar.