Kondisi tersebut mengacu pada perubahan suhu serta pola cuaca di permukaan Bumi dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, menurutnya, perubahan waktu kedatangan musim penghujan untuk periode 3-5 tahun atau saat ini 2-3 tahun merupakan dampak dari El Nino dan La Nina.
"El Nino dan La Nina sangat memengaruhi musim di Indonesia, baik musim kemarau dan musim hujan," ungkap Guswanto.
Sedangkan imbas dari pemanasan global, akan terasa dalam jangka panjang dengan skala 50-100 tahun.
"Pergeseran ini mungkin bersifat alami, tetapi sejak periode 1800-an, aktivitas manusia telah menjadi pendorong utama perubahan iklim," kata dia.
Aktivitas yang dimaksud, terutama berkat adanya pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak yang menghasilkan gas pemerangkap panas.
Dampak fenomena ini sendiri beragam, termasuk suhu lebih panas, badai yang lebih hebat, serta meningkatnya cuaca atau iklim ekstrem seperti kekeringan, banjir, dan sejenisnya.
Baca juga: BMKG Ungkap Tanda-tanda Musim Hujan di Indonesia
Sementara itu, menurut prakiraan BMKG, beberapa daerah di Indonesia telah memasuki musim hujan sejak akhir Agustus 2023.
Daerah yang mulai diguyur hujan tersebut, meliputi sebagian besar Aceh, sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian tengah, dan sebagian kecil Kepulauan Riau.
Pada September 2023, sebagian Sumatera Barat dan Riau bagian selatan juga menyusul memasuki musim hujan.
Sementara itu, berikut prediksi awal musim hujan 2023/2024 di beberapa wilayah Indonesia mulai Oktober hingga Desember mendatang:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya