Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Panas Landa Bekasi Akhir-akhir Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 29/09/2023, 20:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

1. Minim pertumbuhan awan

Saat ini kondisi cuaca di sebagian wilayah Indonesia, termasuk di Jawa (termasuk Jabodetabek) hingga Nusa Tenggara didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah.

Di wilayah tersebut, kata Andri, juga terjadi pertumbuhan awan yang sangat minim pada siang hari.

Kondisi tersebut menyebabkan penyinaran Matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer.

Sehingga, suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik.

"Seperti diketahui, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia di selatan ekuator masih mengalami musim kemarau," jelas Andri.

"Sebagian lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada periode Oktober-November ini, sehingga kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari," tambahnya.

Baca juga: Saat Cuaca Panas Ekstrem Landa Jambore Pramuka Dunia di Korsel...

2. Posisi semu Matahari

Selain itu, terjadinya suhu panas juga dipicu oleh posisi semu matahari sedang berada di sebelah selatan ekuator pada akhir September 2023.

Kondisi tersebut menandakan sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator, termasuk wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara mendapat pengaruh penyinaran matahari yang relatif lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya.

"Pemanasan sinar matahari cukup optimal terjadi pada pagi menjelang siang dan pada siang hari," jelas Andri.

Dia menjelaskan, fenomena astronomis tersebut bukan satu-satunya penyebab peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem di permukaan Bumi.

Faktor lain yang berkontribusi pada peningkatan suhu, seperti kecepatan angin, dan tutupan awan.

Andri mengatakan, tingkat kelembapan udara juga memiliki dampak yang lebih besar terhadap kondisi suhu terik di suatu wilayah seperti yang terjadi saat ini di beberapa wilayah Indonesia.

Baca juga: Suhu Panas Melanda Beberapa Wilayah Pulau Jawa, Berlangsung sampai Kapan?

Berlangsung sampai Oktober

Andri menyampaikan, fenomena suhu panas yang terjadi beberapa hari terakhir diperkirakan berlangsung hingga Oktober 2023.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat supaya menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh.

"Terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya," saran Andri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com