Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Ungkap 5 Kelompok yang Berisiko Terkena Virus Nipah

Kompas.com - 29/09/2023, 18:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Pada pertengahan 2021, virus Nipah muncul di Kerala, India yang menginfeksi seorang anak berusia 12 tahun dan berakhir dengan kematian.

Virus Nipah kembali dilaporkan di wilayah yang sama pada 12 September 2023.

Hingga 18 September 2023, sudah ada enam kasus yang dikonfirmasi terkait virus Nipah.

Dari enam kasus itu, sebanyak dua orang dilaporkan meninggal dunia.

Baca juga: Mengenal Virus Nipah: Asal-usul, Gejala, dan Cara Mencegahnya

5 Kelompok berisiko terkena penyakit virus Nipah

Setidaknya ada lima kelompok yang berisiko terkena atau terular virus Nipah seperti disebutkan Kemenkes, yakni:

  • Peternak babi atau petugas pemotong babi pada area peternakan yang dekat dengan populasi kelelawar buah.
  • Pengumpul nira aren atau buah-buahan lain yang kemungkinan dikonsumsi kelelawar buah.
  • Petugas kesehatan yang melakukan perawatan terhadap pasien terinfeksi virus Nipah.
  • Tenaga laboratorium yang melakukan pengelolaan spesimen pasien terinfeksi virus Nipah.
  • Keluarga atau kerabat yang merawat pasien terinfeksi virus Nipah.

Cara penularan virus Nipah

Kemenkes mengungkapkan, virus Nipah dapat menular atau menyebar melalui:

  • Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi virus Nipah, termasuk zat ekskresi atau sekresi seperti urin, air liur, darah, dan sekresi pernapasan.
  • Konsumsi daging mentah dari hewan yang terinfeksi dan produk makanan mentah, seperti nira sawit atau buah yang terkontaminasi kelelawar buah yang terinfeksi.
  • Kontak dengan orang yang terinfeksi atau cairannya seperti droplet, urin, dan darah.

Baca juga: Waspada Virus Nipah, Ini Gejala, Diagnosis, dan Cara Penularannya

Bagaimana pencegahan virus Nipah?

Nadia memastikan hingga saat ini belum ada kasus virus Nipah di Indonesia. Meski begitu, kewaspadaan di pintu masuk negara terus ditingkatkan.

“Penguatan petugas surveilans di pintu masuk negara kalau ada pelaku perjalanan luar negeri yang datang atau pergi ke daerah yang terdampak,” katanya.

Lebih lanjut, Nadia mengimbau masyarakat menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS) agar terhindar dari virus Nipah.

“Pastikan hindari risiko tertular virus Nipah, cuci tangan, tidak mengonsumsi daging mentah, tidak mengonsumsi langsung pada buah yang mungkin terpapar dengan kelelawar buah,” ujarnya.

Baca juga: 9 Gejala Terinfeksi Virus Nipah

Selain itu, petani dan peternak juga perlu waspada terhadap penularan virus Nipah itu.

“Petani dan peternak waspada dan menerapkan PHBS, bersihkan kandang secara rutin dengan disinfektan, hewan divaksin, pakai alat pelindung diri (APD), dan cuci tangan,” ujarnya.

“Juga terapkan penggunaan APD saat mengelola produk daging hewan. Jika merasa sakit, segera ke fasilitas kesehatan,” imbuhnya.

Untuk memantau kasus dan negara yang sudah muncul virus Nipah, bisa mengakses situs berikut:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Tren
Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com