Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Psikopat, Penyebab dan Gejalanya

Kompas.com - 09/09/2023, 13:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Istilah psikopat sering digunakan untuk menggambarkan kepribadian seseorang yang berdarah dingin.

Di benak sebagian orang, psikopat juga identik dengan sosok pelaku kejahatan yang tidak segan menyakiti korbannya ketika beraksi.

Kendati demikian, stigma yang telanjur diyakini sebagian orang mengenai psikopat tidak selalu benar.

Tidak semua orang yang merupakan psikopat adalah pelaku kejahatan. Namun, mereka mengalami kondisi mental yang menyebabkan perilakunya tidak normal.

Lantas, apa itu psikopat?

Baca juga: 3 Psikopat Dunia yang Sejak Kecil Gemar Membunuh Hewan

Apa itu psikopat?

Dilansir dari laman Siloam Hospital, psikopat adalah istilah non-medis yang secara umum digunakan untuk menyebut seseorang yang menderita gangguan kepribadian.

Orang yang dikatakan psikopat punya kecenderungan melanggar norma sosial dan manipulatif.

Selain itu, psikopat juga memiliki kecenderungan tidak memiliki empati dan penyesalan, tidak bisa membedakan benar dan salah, dan cenderung mengabaikan keselamatan dan tanggung jawab.

Berdasarkan studi yang dimuat di American Psychological Association (2015), sebanyak 29 persen populasi di dunia menunjukkan satu atau lebih karakteristik psikopat.

Dari jumlah tersebut, hanya 0,6 persen di antaranya yang didiagnosis sebagai psikopat.

Baca juga: Menyiksa Hewan adalah Tanda Psikopat, Benarkah?

Penyebab psikopat

Penyebab psikopat sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan psikopat, yakni:

1. Gangguan fungsi otak

Terjadi penurunan aktivitas di sistem limbik dan korteks prefrontal di otak yang terlibat untuk mengontrol pengambilan keputusan, empati, dan emosi.

2. Faktor genetik

Psikopat bisa diturunkan dari orangtua yang mengalami gangguan mental.

3. Trauma masa kecil

Psikopat terjadi ketika anak tumbuh dewasa karena trauma masa lalu. Hal ini meliputi trauma akibat kekerasan fisik, emosional, dan seksual, pola asuh orang tua yang tidak baik, ataupun kondisi ekonomi yang sulit.

Baca juga: Apakah Kucing Psikopat?

Tanda psikopat

Psikopat dapat disebut juga sebagai gangguan kepribadian psikopat dan dianggap sebagai penyakit mental.

Tidak ada metode penyembuhan untuk kondisi tersebut seperti penyakit mental pada umumnya.

Perawatan untuk orang yang sudah dewasa dan didiagnosis psikopat telah terbukti tidak efektif.

Tetapi, perawatan pada anak yang menunjukkan sifat psikopat menunjukkan hasil.

Studi "Scientific Studies by Hare’s 20-item Psychopathy Checklist-Revised" membeberkan tanda psikopat yang umum.

Baca juga: Manfaat Tidur Pukul 9 Malam, Hilangkan Stres dan Depresi

Dilansir dari laman Ciputra Hospital, berikut tanda psikopat:

  • Nakal ketika masa muda
  • Menolak bertanggung jawab
  • Kurang berempati
  • Emosi dangkal
  • Berbohong secara patologis
  • Pesona dan kebahagiaan yang dangkal
  • Kebutuhan konstan untuk stimulasi
  • Perilaku seksual bebas
  • Masalah perilaku di awal kehidupan
  • Memanfaatkan orang lain
  • Impulsif
  • Kurangnya penyesalan atau rasa bersalah
  • Menipu orang lain
  • Kurang realistis. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com