Padahal, daripada mengandalkan nama besar universitas untuk mendapat gaji besar, yang bersangkutan dapat menampilkan aksi nyata yang telah dilakukan.
"Dia tidak mengatakan, 'Haloo, meskipun gue lulusan UI, gue udah bangun komunitas bersihkan sampah loh, gue udah jadi pembicara conference di tiga negara loh, dan seterusnya.' Jadi kelihatan kualitas calon karyawan tersebut kan?" ungkap Ina.
Baca juga: 10 Jurusan Paling Disesali dan Disukai Setelah Lulus, Apa Alasannya?
Ina mengatakan, karakter seorang pencari kerja dapat terbaca melalui unggahan media sosialnya.
Salah satunya, pengguna media sosial yang sering curhat, mengeluh soal pekerjaan, bos, maupun perusahaannya.
Dia turut membenarkan, perusahaan cenderung lebih menyukai karyawan yang tidak banyak mengeluh di media sosial.
"Kalau sekadar mengeluh tanpa solusi cenderung kurang disukai perusahaan, karena membuat buruk nama perusahaan," paparnya.
Menurut Ina, jika memang ada masalah di dunia kerja, seharusnya segera diatasi dan dicari solusinya.
"Bukan sekadar mengeluh. Prinsipnya, kalau kita tidak puas, langsung sampaikan ke pihak yang berkepentingan, bukan malah 'gosip' di belakang, seperti di media sosial," terang Ina.
"Jadi kita memang harus cerdas dalam bersosial media," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.