Ketika folikel rambut pecah, nanah di dalamnya akan keluar ke permukaan kulit. Kemudian, nanah akan mengering dan menggumpal jadi satu dengan rambut. Nantinya, gumpalan nanah dan rambut ini terlihat seperti titik hitam di kepala.
"(Kondisi ini) bisa dialami siapa saja. Paling sering pada anak karena daya tahan tubuh belum sempurna," lanjutnya.
Eko menjelaskan, infeksi pada folikel terjadi ketika anak menyentuh benda yang mengandung bakteri atau kotor dan tidak mencuci tangan dengan sabun.
Selain itu, garukan di kulit kepala serta tertular orang yang terkena infeksi bakteri juga dapat menyebabkan infeksi pada folikel.
Baca juga: Ramai soal Kerak di Rambut Kepala, Penyakit Apa Itu?
Eko mengungkapkan bahwa rambut yang sudah menggumpal akibat infeksi tidak perlu segera dipotong agar tidak menular dan bisa sembuh.
"Cukup diobati dengan antibiotik. Setelah bakterinya mati, nanti akan sembuh penyakitnya," jelasnya.
Jika bakteri mati, menurutnya, infeksi pada folikel rambut tidak akan menular ke bagian lain maupun orang lain. Selain itu, gumpalan rambut juga akan terlepas dengan sendirinya.
Di sisi lain, infeksi bakteri juga dapat sembuh sendiri selama sistem imun dalam tubuh anak dalam kondisi baik.
"Artinya sel-sel pertahanan tubuh seperti sel darah putih bisa melawan atau membunuhnya," tambah dia.
Namun, Eko juga menyebutkan sistem imun yang tidak bagus akan menyebabkan sel-sel darah putih gagal membunuh bakteri. Kondisi ini berisiko membuat penyakit bisa meluas dan menular di bagian kepala lainnya.
Baca juga: Bisakah Serum Bulu Mata Menumbuhkan Rambut di Area Wajah? Ini Penjelasan Dokter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.