Saat anak mengalami kejadian buruk dan orangtua memintanya melupakan kejadian itu, orangtua justru tidak mengakui ketakutan mereka.
Dilansir dari Business Telegraph (30/8/2023), anak akan merasa pengalaman buruk itu tidak diakui, merasa tidak enak, dan menganggap dirinya salah karena merasa seperti itu.
Orangtua sebenarnya bukan ahli yang memahami setiap pengalaman dan perasaan anak. Saat anak berusaha menceritakan perasaannya, berikan tanggapan berupa perhatian dan tunjukkan rasa ingin tahu.
Saat seperti ini dapat dimanfaatkan sebagai alat pembelajaran bagi anak sekaligus kesempatan untuk menunjukkan empati kepada anak..
Kalimat yang bisa dikatakan:
“Saya mendengar ceritamu. Kedengarannya sulit! Apa yang dapat saya lakukan untuk membantu?”
Menangis merupakan mekanisme neurobiologis atau sistem saraf yang mengatasi emosi terpendam di pikiran, otak, dan tubuh. Tindakan ini juga penting untuk membantu menjaga kesehatan mental.
Saat anak emosional, alihkan perhatiannya dengan ajak jalan-jalan atau lakukan kegiatan yang membuatnya terbuka terhadap masalah yang dialami. Beri kenyamanan dalam menyelesaikan masalah.
Kalimat yang bisa dikatakan:
“Apakah kamu ingin saya peluk dan hibur?” atau “Apakah kamu ingin jalan-jalan atau berkendara?”
Di antara anak dan orangtua, kadang ada batasan tertentu yang membedakan keduanya. Orangtua perlu memberitahukan alasan ada batasan tersebut kepada anak.
Jika tidak memberikan penjelasan, hal ini akan menghambat keingintahuan alami dan daya nalar anak, serta membuat mereka merasa bingung.
Anak membutuhkan orang dewasa untuk membantu memahami dunia. Daripada memberikan perintah, ajari anak terhadap suatu hal untuk mempersiapkannya menghadapi masa depan.
Kalimat yang bisa dikatakan:
“Saya tidak ingin kamu memanjat pohon itu karena berbahaya. Kamu bisa jatuh dan melukai diri sendiri.”
Nah, itulah lima kalimat yang sebaiknya orangtua hindari untuk diucapkan kepada anak-anak agar tidak berdampak buruk pada perkembanganmental dan psikologisnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.