Sementara bekas jerawat PIH memiliki warna kecoklatan dan kehitaman. Biasanya terjadi pada kulit gelap.
Namun, bekas jerawat PIH dan PIE bisa terjadi secara bersamaan pada beberapa jenis kulit.
Bekas jerawat PIE disebabkan karena pelebaran, pembengkakan, atau kerusakan pembuluh darah kecil atau kapiler di bawah kulit.
Bekas jerawat PIE juga bisa disebabkan karena jerawat kistik.
Sementara bekas jerawat PIH disebabkan karena inflamasi kulit, seperti dematitis dan paparan sinar matahari.
Bekas jerawat PIH juga bisa terjadi karena produksi melanin berlebih.
Jerawat PIE menyerupai bintik jerawat dan tidak terlihat seperti komedo. Jerawat ini bisa muncul tunggal dan berkelompok.
Jerawat PIE bisa bertahan hingga 6 bulan dan hilang dengan sendirinya atau justru lebih cepat. Namun, untuk jerawat PIH biasanya bertahan lebih dari 6 bulan.
Baca juga: Ramai soal Mengoleskan Tomat Segar dan Gula Disebut Bisa Menghilangkan Jerawat, Benarkah Demikian?
Oke mengatakan, cara mengatasi bekas jerawat PIE membutuhkan bantuan laser vaskuler.
Sedangkan PIH atau hipopigmentasi dan hiperpigmentasi bisa dibantu dengan terapi topikal maupun laser.
"Konsultasikan kepada dr Sp.KK/SpDVE terdekat," tandas Oke.
Menurut Oke, perawatan untuk menghilangkan bekas jerawat PIH dan PIE tidak cukup hanya dengan skincare.
"Biasanya kurang ya. Skincare yang di pasaran rata-rata hanya mengandung pelembab," kata Oke.
Di sisi lain, kandungan bahan aktif khusus biasanya hanya boleh diresepkan khusus oleh dokter spesialis kulit atau spesialis dermatovenereologi.
Adapun eksfoliasi juga belum cukup untuk mengatasi jerawat PIH dan PIE.
"Eksfoliasi hanya di permukaan saja. Pembuluh darah letaknya lebih dalam," tandas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.