Irham mengatakan, warga bersama aparat terkait kemudian melakukam penelusuran ke rumah-rumah warga dan gedung-gedung walet di wilayah setempat.
Terdapat empat gedung walet yang didatangi. Setelah mendapatkan izin pemiliknya, gedung walet itu diperiksa dan tak ditemukan apa-apa.
Namun, ada satu gedung yang menurut Irham cukup sulit untuk dimasuki karena sudah lama terbengkalai dan dalam posisi terkunci.
Karena mengalami kesulitan, pencarian di gedung tersebut kemudian baru bisa dilakukan keesokan harinya.
"Sudah dapat persetujuan dari RT, RW, lurah, Binamas, camat, Damkar, TNI, dan bidan desa untuk membuka paksa gedung walet yang terbengkalai dan tergembok tersebut, karena warga sudah yakin bau tersebut berasal dari gedung itu," ujar Irham.
Baca juga: Ternyata, Ini Alasan Kelelawar Tidur Terbalik
Benar saja, pada Selasa (29/8/2023) diketahui bahwa gedung tersebut menjadi lokasi sumber bau.
Irham mengatakan, di dalam gedung tersebut didapati banyak kelelawar mati. Bangkai kelelawar tersebut kondisinya sudah dimakan belatung.
"Diperkirakan jumlahnya ada ribuan," ujarnya.
Menurutnya, bangkai kelelawar itu kemudian dikumpulkan dalam 13 karung dan dikubur di dekat lokasi penemuan.
Sebelum dikubur, sampel dari bangkai kelelawar tersebut diambil untuk dilakukan pengujian di laboratorium.
Baca juga: Kampung Pemburu Kelelawar di Kulon Progo, Berburu Hanya Saat Musim Kemarau
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.