Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Penduduk Pompeii Meninggal? Studi Ungkap Kemungkinan Tersedak Abu Letusan Vesuvius

Kompas.com - 25/08/2023, 16:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Teori lain juga menyatakan, mereka mungkin meninggal dengan cara lebih mengerikan, yaitu dehidrasi bertahap seiring suhu lingkungan yang meningkat.

Baca juga: Sekawanan Domba Bantu Arkeolog di Kota Kuno Pompeii, Apa Kontribusinya?

Meninggal lebih dulu, baru terbakar

Sementara itu, merujuk penelitian dalam jurnal PLOS ONE, gelombang awal gas panas dari letusan gunung dapat mengubah otak manusia menjadi kaca.

Tim internasional yang tergabung dalam penelitian menganalisis sisa-sisa tujuh korban Pompeii menggunakan teknik inovatif bernama fluoresensi sinar-X portabel.

Dari sana, mereka menyimpulkan bahwa ketujuh korban kemungkinan besar meninggal akibat sesak napas.

Tim kemudian mempelajari tujuh gips yang dibuat dengan menuangkan plester atau campuran semen, pasir, kapur, dan air, ke dalam lubang kosong yang ditinggalkan mayat Pompeii.

Dengan menggunakan analisis sinar-X non-invasif, mereka dapat menentukan komposisi tulang korban serta membandingkannya dengan tulang terbakar dari kuburan di Roma dan Valencia.

Kesimpulannya, pembakaran tulang yang ditemukan di Pompeii terjadi setelah para korban meninggal dunia, mirip dengan prosesi kremasi.

"Ketika tulang mereka terkena dampak suhu tinggi yang disebabkan gelombang piroklastik dan arus magma, para korban sudah meninggal, kemungkinan karena menghirup gas beracun," kata penulis penelitian, Llorenc Alapont.

Baca juga: Arkeolog Temukan Kereta Kuno Romawi Berusia 2.000 Tahun di Pompeii

Tidak semua mati dengan cara serupa

Saat ditemukan, beberapa jenazah korban Pompeii tampak menutupi tubuh dengan pakaian yang menunjukkan usaha untuk mencegah abu terhirup dan meninggal karena mati lemas.

Sebelum kematian, orang-orang pun menunjukkan gestur melarikan diri dengan tongkat dari dahan untuk membantu berjalan di atas lapisan batu apung yang berbahaya.

"Para korban, dalam upaya mereka untuk melarikan diri, mati lemas dengan sangat cepat dan juga dengan cepat tertutup abu," jelas Gallello.

Namun, para peneliti menekankan, temuan ini tidak berarti bahwa seluruh 2.000 korban Pompeii meninggal dengan cara seperti itu.

"Kemungkinan besar letusan dahsyat itu membunuh orang dengan cara yang berbeda-beda," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kategori Warung Makan yang Boleh Pakai Elpiji 3 Kg Subsidi, Apa Saja?

Kategori Warung Makan yang Boleh Pakai Elpiji 3 Kg Subsidi, Apa Saja?

Tren
Wabah Infeksi Salmonella Merebak di AS, FDA Tarik Produk Mentimun

Wabah Infeksi Salmonella Merebak di AS, FDA Tarik Produk Mentimun

Tren
Usai Kirim Balon Sampah, Korut Buka Lahan 40 Km dari Perbatasan Korsel

Usai Kirim Balon Sampah, Korut Buka Lahan 40 Km dari Perbatasan Korsel

Tren
Kenapa Pintu Pesawat Berada di Sisi Kiri? Ini Sejarah dan Alasannya

Kenapa Pintu Pesawat Berada di Sisi Kiri? Ini Sejarah dan Alasannya

Tren
Teringat Kasus Jessica Wongso, Otto Hasibuan Beri Bantuan Hukum Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Teringat Kasus Jessica Wongso, Otto Hasibuan Beri Bantuan Hukum Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Jadwal Puasa Zulhijah, Tarwiyah, dan Arafah Jelang Idul Adha 2024

Jadwal Puasa Zulhijah, Tarwiyah, dan Arafah Jelang Idul Adha 2024

Tren
Profil Ilham Habibie, Direkomendasikan Maju Pilkada Jabar oleh Nasdem

Profil Ilham Habibie, Direkomendasikan Maju Pilkada Jabar oleh Nasdem

Tren
Curhat Jokowi, Mengaku Bingung Saat Cari Tempat Makan di IKN

Curhat Jokowi, Mengaku Bingung Saat Cari Tempat Makan di IKN

Tren
Benarkah Jokowi Melarang Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024?

Benarkah Jokowi Melarang Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024?

Tren
Deretan Jenderal Polisi yang Duduki Jabatan Sipil 2024, Terbaru Irjen Risyapudin Nursin

Deretan Jenderal Polisi yang Duduki Jabatan Sipil 2024, Terbaru Irjen Risyapudin Nursin

Tren
Starlink Elon Musk Masuk Pedalaman Brasil, Dikeluhkan Tetua Suku Bikin Anak Muda Malas

Starlink Elon Musk Masuk Pedalaman Brasil, Dikeluhkan Tetua Suku Bikin Anak Muda Malas

Tren
Bukan karena Cobek dan Ulekan Batu, Ini Penyebab Munculnya Batu Ginjal

Bukan karena Cobek dan Ulekan Batu, Ini Penyebab Munculnya Batu Ginjal

Tren
Kisah Bayi 2 Hari Alami Radang Otak Usai Dicium Pembawa Herpes

Kisah Bayi 2 Hari Alami Radang Otak Usai Dicium Pembawa Herpes

Tren
Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru

Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru

Tren
Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com