Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pare Disebut Tidak Boleh Dimakan Bersama Udang, Teh, dan Manggis, Benarkah?

Kompas.com - 24/08/2023, 11:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menyebut sayuran pare tidak boleh dikonsumsi bersama udang, teh, dan buah manggis beredar di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @uyaa_cebong, Senin (19/6/2023). Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa pare yang dimakan bersama bahan-bahan tadi dapat membahayakan tubuh.

"Kalau masih sayang nyawa, jangan lagi makan pare dicampur dengan makanan ini. Risikonya gak main-main," tulis pengunggah.

Ia menjelaskan, pare mengandung vitamin c yang tinggi sehingga kalau dimakan bersama makanan yang mengandung senyawa arsenik kemoterapi 5 seperti udang, akan berubah menjadi valensi arsenik 3 yang beracun.

Selain itu, pengunggah juga menyebutkan bahwa minum teh setelah mengonsumsi pare menyebabkan sakit perut. 

Konsumsi manggis dan pare juga membuat tubuh tidak nyaman. Ini karena sistem pencernaan dapat terganggu sehingga berakibat buruk bagi pencernaan.

Hingga Kamis (24/8/2023), video tersebut tayang sebanyak 6,9 juta kali, disukai 55.200 pengguna TikTok, dan dibagikan 31.200 kali.


Lantas, benarkah pare tidak boleh dimakan bersama udang, teh, dan buah manggis?

Baca juga: Beredar Video Larangan Minum Sehabis Makan, Apa Kata Dokter?

Kandungan pare

Pakar herbal dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Abdul Mun'im tidak membenarkan informasi kandungan berbahaya dari pare dan bahan-bahan lainnya.

"Kandungan vitamin C dalam pare tak terlalu tinggi. Sumber vitamin C tinggi banyak dari sumber lain," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

Abdul menyatakan udang tak mengandung senyawa kemoterapi arsenik. Arsenik merupakan zat berbahaya bagi tubuh makhluk hidup.

Selain itu, ia juga mengungkapkan tidak ada laporan efek berbahaya yang timbul saat mengonsumsi pare sambil minum teh atau makan buah manggis.

Namun, efek tertentu memang bisa muncul karena kandungan teh dan manggis itu sendiri.

"Minum teh tinggi (menyebabkan) efek tak diinginkan jantung karena (kandungan) kafein," tambahnya.

Sementara itu, orang yang meminum teh atau makan manggis menurut Abdul bisa saja merasa tidak enak perut bahkan hingga sulit buang air besar. Ini terjadi karena teh dan kulit manggis memiliki kandungan tanin yang tinggi. 

Baca juga: Makan Lele Disebut Bisa Picu Hipertiroid dan Penyakit Jantung, Benarkah? Ini Kata Ahli Gizi

Halaman:

Terkini Lainnya

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com