Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Lele Disebut Bisa Picu Hipertiroid dan Penyakit Jantung, Benarkah? Ini Kata Ahli Gizi

Kompas.com - 22/08/2023, 15:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang menyebutkan soal bahaya makan lele bagi kesehatan, ramai di media sosial.

Video tersebut dibuat oleh akun TikTok ini, Jumat (18/8/2023), unggahan menyebutkan bahwa konsumsi ikan lele dapat menyebabkan pertumbuhan sel abnormal dan penyakit jantung.

Disebutkan, masalah kesehatan itu dipicu proses menggoreng lele menggunakan minyak bekas yang telah digunakan berulang kali.

Ikan lele juga diklaim mengandung sejumlah bakteri dan dapat menyebabkan hipertiroid karena tak jarang dipelihara di lingkungan kotor serta diberi pakan kotoran.

"Ikan lele enak tapi perlu juga diperhatikan ini ya!!!" tulis pengunggah.

Hingga Senin (21/8/2023) sore, video bahaya lele itu telah menuai lebih dari 3,4 juta tayangan, 71.700 suka, dan 4.400 komentar dari pengguna TikTok.

Lantas, benarkah mengonsumsi lele berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan?

Baca juga: Sehatkah Mengonsumsi Lele yang Diberi Pakan Kotoran?


Penjelasan ahli gizi

Ahli gizi IPB University Ali Khomsan mengatakan, sama seperti jenis ikan lain, lele adalah sumber protein yang dapat mendukung pergantian sel dan pertumbuhan.

"Fungsi protein umumnya dijumpai pada pangan lauk-pauk. Saya belum pernah tahu (bahaya) terkait lele sebagaimana disebutkan dalam TikTok," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/8/2023).

Terpisah, ahli gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) Toto Sudargo menjelaskan, lele termasuk golongan daging putih atau white meat.

"Yang amat sangat banyak manfaatnya, selain jenis protein yang harganya relatif terjangkau oleh masyarakat dibanding daging sapi," terangnya kepada Kompas.com, Senin.

Sebagai sumber protein hewani, 100 gram ikan lele mengandung 12,82 persen protein yang dapat mencukupi kebutuhan harian.

Menurut Toto, kandungan gizi per 100 gramnya juga setara, bahkan beberapa lebih baik daripada segelas susu.

Selain itu, lele juga menjadi salah satu protein yang mudah diserap tubuh, serta sangat baik untuk pertumbuhan balita, remaja, serta ibu hamil. 

Protein yang melimpah pun amat baik dimanfaatkan sebagai pencegah stunting, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.

"Daging lele sangat tinggi albuminnya dan sangat dibutuhkan tubuh dalam pembentukan sel darah merah," lanjutnya.

Baca juga: Rutin Minum Es Saat Makan Disebut Picu Kerusakan Ginjal, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com