Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Faktor yang Meningkatkan Risiko Penyakit Rematik

Kompas.com - 01/08/2023, 11:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Rematik atau rheumatoid arthritis adalah gangguan peradangan kronis yang umumnya memengaruhi persendian Anda.

Rematik adalah penyakit autoimun dan peradangan di mana sistem kekebalan secara tidak sengaja menyerang sel-sel sehat di tubuh Anda, sehingga menyebabkan peradangan.

Saat mengalami rematik, sistem kekebalan Anda yang biasanya membantu melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit justru menyerang jaringan sehat di persendian.

Rematik umumnya menyerang persendian di tangan, pergelangan tangan, dan lutut. Ini membuat lapisan sendi menjadi bengkak sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan sendi.

Baca juga: 6 Bahaya Mandi Malam Pakai Air Dingin, Perburuk Gejala Rematik dan Asma


Gejala rematik

Kondisi rematik dini cenderung memengaruhi sendi kecil Anda terlebih dahulu, terutama sendi yang menempelkan jari ke tangan dan jari kaki ke kaki.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, beberapa tanda dan gejala rematik meliputi:

  • Sendi terasa nyeri, hangat, dan bengkak
  • Kekakuan sendi yang biasanya memburuk di pagi hari dan setelah tidak banyak beraktivitas
  • Merasa lelah
  • Demam
  • Kehilangan nafsu makan.

Baca juga: Nyeri Asam Urat dan Rematik, Apa Bedanya?

Seiring perkembangan, gejala sering menyebar ke pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, siku, pinggul, dan bahu.

Sekitar 40 persen orang yang menderita rematik juga mengalami tanda dan gejala yang tidak melibatkan persendian, seperti mata, jantung, jaringan saraf, hingga sumsum tulang.

Faktor risiko penyakit rematik

Ilustrasi gejala rematik.iStockphoto/Kobus Louw Ilustrasi gejala rematik.

Para peneliti telah mempelajari sejumlah faktor genetik dan lingkungan untuk menentukan apakah faktor tersebut mengubah risiko seseorang terkena rematik.

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat CDC, berikut beberapa karakteristik yang meningkatkan risiko seseorang mengalami rematik:

1. Usia

Rematik dapat dimulai pada usia berapa pun, tetapi kemungkinannya meningkat seiring bertambahnya usia.

Resiko timbulnya rematik paling tinggi adalah di antara orang dewasa yang berusia enam puluhan tahun.

Baca juga: Penderita Rematik Sebaiknya Berhati-hati Konsumsi Kopi, Apa Alasannya?

2. Jenis kelamin

Diketahui, kasus baru penyakit rematik biasanya dua sampai tiga kali lebih tinggi terjadi pada pada wanita dibandingkan pria.

3. Genetik

Orang yang lahir dengan gen tertentu lebih mungkin lebih beresiko mengembangkan rematik, misalnya genotipe kelas II HLA (human leukocyte antigen).

Halaman:

Terkini Lainnya

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Bingungnya Keluarga Vina, Dulu Minim Saksi, Kini Banyak Bermunculan

Tren
Profil Gudfan Arif, Bendahara Umum PBNU yang Bakal Pimpin Perusahaan Tambang NU

Profil Gudfan Arif, Bendahara Umum PBNU yang Bakal Pimpin Perusahaan Tambang NU

Tren
Media Asing Soroti Jejak Wanita Penjaga Hutan di Aceh, Pakai Keramahan untuk Cegah Deforestasi

Media Asing Soroti Jejak Wanita Penjaga Hutan di Aceh, Pakai Keramahan untuk Cegah Deforestasi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com