Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Lipatan Belakang Lutut yang Berwarna Gelap, Benarkah Tanda Diabetes?

Kompas.com - 25/07/2023, 14:45 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan foto warganet yang memperlihatkan kondisi belakang lututnya yang berwarna gelap memantik komentar di media sosial.

Unggahan tersebut dimuat di akun Twitter ini pada Senin (24/7/2023).

"Ini bagian lipatan belakang lututku. dari kecil sering gatal jadi kugaruk terus. sekarang jadi gelap, kering, kasar, dan kadang gatal. ada saran produk pencerah yang beneran ngaruh ga ya? makasi," tulis pengunggah.

Beberapa warganet menyebut bahwa warna gelap tersebut bisa saja pertanda dari diabetes atau gula darah tinggi.

"Cek gula aja dulu nder," kata akun ini.

"Benerrrrrrrrrrr mending cek kadar gula di tubuh lu dulu deh," tulis akun ini.

Hingga Selasa (25/7/2023) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 409.000 kali dan mendapatkan lebih dari 250 komentar dari warganet.

Lantas, benarkah lipatan di belakang lutut bisa menandakan penyakit diabetes?

Baca juga: Pengertian Diabetes: Jenis, Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatannya


Penjelasan dokter

Dosen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, dr Ismiralda Oke Putranti menjelaskan bahwa kondisi kulit lipatan siku maupun lutut yang kering dan menghitam umumnya terjadi pada penderita dermatitis atopik.

"Orang-orang dengan dermatitis atopik mengalami defek barier kulit, di mana lapisan lemak kulit ceramid, dan asam hyaluronat sangat sedikit, sehingga kulitnya sangat kering," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (25/7/2023).

Ismiralda menyampaikan, pada kondisi tersebut, seseorang mungkin memiliki kerentanan terhadap sesuatu, misalnya makanan ataupun bahan-bahan lainnya.

"Pada kondisi dia (pengunggah) memiliki kerentanan terhadap sesuatu baik itu makanan, bahan-bahan yang terhirup, faktor lingkungan, bahkan infeksi yang dapat mencetuskan reaksi dermatitis atopik (ekzema) terutama di area-area lipatan siku, lutut, pergelangan kaki, tangan, dan lainnya," katanya lagi.

Lebih lanjut, Ismiralda mengungkapkan bahwa reaksi ekzema tersebut bersifat kambuhan atau sering kambuh.

Sehingga, area-area tersebut bila mengalami penyembuhan cenderung semakin kering, kasar, dan menghitam.

Baca juga: 11 Komplikasi yang Disebabkan Penyakit Diabetes, Apa Saja?

Kondisi kulit yang menandakan diabetes

Sementara itu, kelainan kulit yang bisa menandakan diabetes biasanya berupa akantosis nigrikans (AN)

"Kalau kelainan kulit yang dapat memperkirakan seseorang mengalami diabetes adalah akantosis nigrikans, penebalan kulit yang menghitam di area leher dan lipatan tubuh lain," jelas Ismiralda.

Selain di area leher, akantosis nigrikans juga bisa terbentuk di area pangkal paha, siku, dan ketiak.

Kemudian, kecurigaan ke arah diabetes bila hal itu disertai gejala 3P, yaitu polifagi (cepat lapar), polidipsi (cepat haus), dan poliuria (sering kencing terutama malam hari).

Baca juga: 8 Gejala Diabetes Beserta Faktor Risikonya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

PPDB DKI Jakarta 2024 untuk SMP dan SMA  Jalur Zonasi: Link, Syarat, Cara Daftarnya

PPDB DKI Jakarta 2024 untuk SMP dan SMA Jalur Zonasi: Link, Syarat, Cara Daftarnya

Tren
Anies Mulai Ditinggal Pendukungnya di Pilpres 2024: PKS Usung Sohibul Iman, Nasdem Usul Sahroni

Anies Mulai Ditinggal Pendukungnya di Pilpres 2024: PKS Usung Sohibul Iman, Nasdem Usul Sahroni

Tren
Kronologi Konser Lentera Festival Berakhir Ricuh, Penonton Ngamuk Bakar Panggung

Kronologi Konser Lentera Festival Berakhir Ricuh, Penonton Ngamuk Bakar Panggung

Tren
Cara Cek NIK Sudah Jadi NPWP atau Belum, Paling Lambat 30 Juni 2024

Cara Cek NIK Sudah Jadi NPWP atau Belum, Paling Lambat 30 Juni 2024

Tren
Adakah Tanggal Merah di Bulan Juli 2024? Simak Rinciannya

Adakah Tanggal Merah di Bulan Juli 2024? Simak Rinciannya

Tren
Ramai soal Biaya Transaksi Naik Jadi Rp 150.000 per Bulan dan 'Unlimited', BSI Pastikan Hoaks

Ramai soal Biaya Transaksi Naik Jadi Rp 150.000 per Bulan dan "Unlimited", BSI Pastikan Hoaks

Tren
Ribuan Pasukan di Timur Tengah Siap Gabung Bersama Hezbollah, jika Israel Serang Lebanon

Ribuan Pasukan di Timur Tengah Siap Gabung Bersama Hezbollah, jika Israel Serang Lebanon

Tren
Taushiro Jadi Bahasa Terlangka, Hanya Digunakan Satu Orang di Dunia

Taushiro Jadi Bahasa Terlangka, Hanya Digunakan Satu Orang di Dunia

Tren
Marak Uang Palsu Dijual di Marketplace dengan Harga Beragam, BI Buka Suara

Marak Uang Palsu Dijual di Marketplace dengan Harga Beragam, BI Buka Suara

Tren
Sedang Merebak di Jepang, Kenali Gejala Awal Bakteri 'Pemakan Daging'

Sedang Merebak di Jepang, Kenali Gejala Awal Bakteri "Pemakan Daging"

Tren
Dikira Ramen, Tiktoker Jepang Masak Cendol dengan Tauge, Ini Reaksinya

Dikira Ramen, Tiktoker Jepang Masak Cendol dengan Tauge, Ini Reaksinya

Tren
Menteri Agama Tunisia Dicopot Usai 49 Warganya Meninggal Saat Haji

Menteri Agama Tunisia Dicopot Usai 49 Warganya Meninggal Saat Haji

Tren
6 Efek Samping Goji Berry, Gula Darah dan Tekanan Darah Berpotensi Turun Drastis

6 Efek Samping Goji Berry, Gula Darah dan Tekanan Darah Berpotensi Turun Drastis

Tren
Tak Pernah Dipakai, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Dinonaktifkan?

Tak Pernah Dipakai, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Dinonaktifkan?

Tren
6 Suplemen yang Berpotensi Memicu Jerawat, Apa Saja?

6 Suplemen yang Berpotensi Memicu Jerawat, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com