Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Detik-detik KA Brantas Tabrak Truk di Semarang

Kompas.com - 18/07/2023, 21:13 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Brantas rute Jakarta Pasarsenen-Bitar terjadi di perlintasan Jalan Madukoro Raya, Semarang, Jawa Tengah pada Selasa (18/7/2023) malam. 

Kereta tersebut menabrak sebuah truk yang berhenti di tengah rel dan menimbulkan ledakan serta api yang berkobar.

Video detik-detik kecelakaan KA Brantas yang menabrak truk salah satunya diunggah oleh akun Twitter @sahabat_kereta. Disebutkan, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 19.30 WIB.

Kejadian kecelakaan tersebut itu menyita perhatian warga sekitar di lokasi kejadian pintu perlintasan. 

"Detik-detik KA 112 Brantas rute Pasarsenen-Blitar ditabrak truk di perlintasan Jalan Madukoro Raya, Semarang 18 Juli 2023 pukul 19.35 mengakibatkan kebakaran dan body kereta tersangkut di jembatan. Imbas kejadian ini perjalanan kereta kedua arah terganggu," tulis akun tersebut.

Penjelasan KAI

Saat dikonfimasi, VP Public Relations KAI Joni Martinus membenarkan adanya kecelakaan kereta api tersebut.

"Saat ini Kahumas Daop 4 Semarang sedang meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP)," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/7/2023).

Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, namun ada satu orang yang terluka dari penumpang kereta api karena melompat dari KA.

Selain itu, kini pihak kepolisian sedang melakukan langkah-langkah untuk mengevakuasi gerbong kereta yang terbakar.

"Sampai dengan saat ini langkah-langkah yang dilakukan kepolisian dari pengamanan kereta api adalah berupaya mengevakuasi gerbong yang tadi melintang di TKP," kata Anwar kepada Kompas.com, Selasa (18/7/2023). 

Kemudian langkah berikutnya akan menggeser tronton yang melintang di TKP kemudian menggeser lokomotif yang menggantung di atas jembatan. 

Truk mogok di atas rel

Terkait penyebab kecelakaan, pihaknya mengatakan bahwa informasi awal kecelakaan diduga dipicu adanya truk mogok di atas rel kereta api.

Saat truk tersebut mogok di tengah rel, driver dan kernetnya sudah meminta tolong ke petugas palang kereta yang ada di lokasi, namun tidak sempat karena kereta sudah mendekat sehingga terjadi kecelakaan.

"Sopir dan kernet sempat melompat untuk meminta bantuan petugas kereta api. Jadi tidak menerobos, tapi mogok di atas rel kereta api. Penyebab kebakaran masih kita dalami apakah dari kepala tronton yang berisi BBM atau tidak," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com