Selain itu, saat ditemukan di darat, sulit untuk membedakan antara meteorit dengan batuan Bumi hanya dari penampilannya.
Kendati demikian, di beberapa tempat seperti gurun pasir atau es, batuan luar angkasa ini lebih mudah untuk dikenali.
"Sangat jarang, di lingkungan beriklim kita untuk menemukannya," kata Rebmann.
"Mereka menyatu dengan elemen (batu Bumi) lain. Di sisi lain, di lingkungan gurun, kita bisa menemukannya dengan lebih mudah," lanjutnya.
Insiden orang yang diduga tertabrak meteorit bukan kali pertama ini terjadi. Beberapa kali diklaim sepanjang sejarah, tetapi kasus ini sering kali kekurangan bukti.
Adapun kasus meteorit "menabrak" manusia pertama yang terkonfirmasi terjadi di Amerika Serikat hampir 70 tahun yang lalu.
Kasus ini melibatkan Ann Hodges dari Sylacauga, Alabama, yang terkena meteorit seberat 8 pon atau sekitar 3,6 kilogram.
Berlangsung pada November 1954, kala itu Ann Hodges harus mengalami memar parah akibat batu luar angkasa yang jatuh dari atap rumahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.