Ramadhan mengatakan, pesawat tersebut dibutuhkan untuk operasional anggota Polri jika terjadi kerawanan gangguan terkait dengan:
Oleh karena itu, kata Ramadhan, Polri memerlukan pesawat terbang untuk transportasi dalam rangka supervisi, angkut pasukan, serta untuk distribusi bantuan kemanusiaan, termasuk angkutan logistik barang.
“Jadi alasannya tadi kalau kita gunakan pesawat sipil, kita harus ikut regulasi. Kemudian, untuk kecepatan ya. Kalau pesawat milik Polri, kapan kita membutuhkan kita bisa cepat mencapai tujuan ya. Ya tentunya dalam pelaksaannya pasti lebih murah,” jelasnya.
Baca juga: 8 Fakta Jatuhnya Pesawat Boeing 737 China Eastern Airlines
Ramadhan sebelumya menjelaskan pagu anggaran yang disiapkan untuk pesawat itu Rp 1 triliun. Dari pagu tersebut, anggaran yang digunakan Rp Rp 997.689.408.250.
Dia menyebutkan, harga fisik pesawatnya Rp664.385.300.000.
Sementara anggaran sisanya, yakni Rp 330.964.700.000 digunakan untuk keperluan modifikasi kabin atau kargo, sparepart pemeliharaan selama satu tahun, asuransi penerbangan dari bandara asal menuju Indonesia, pelatihan pilot, pramugari dan teknisi, serta persiapan pendampingan dan pengadaan perlengkapan operasional kru pesawat.
(Sumber: Kompas.com/Rahel Narda Chaterine | Editor: Fitria Chusna Farisa, Novianti Setuningsih)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.