Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Bahan Alami yang Bisa Dijadikan Pestisida untuk Membasmi Tikus

Kompas.com - 07/07/2023, 21:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Jika sudah, saring rendaman itu kemudian semprotkan di area rumah seperti balkon, plafon, gudang, dan lainnya.

4. Remukan kentang

Kentang dapat menjadi pestisida alami bagi tikus di mana pun mereka berada, termasuk di rumah.

Remukan kentang kemudian taburkan ke berbagai area di ujung-ujung rumah yang menjadi tempat mereka bersembunyi.

Tikus akan memakan kentang itu, namun tidak dapat memprosesnya dengan baik, sehingga usus akan membengkak dan membunuh mereka.

Baca juga: 11 Tanaman Pencegah Tikus Masuk Rumah, Bisa Ditanam di Pekarangan

5. Daun salam

Daun salam dapat membunuh tikus. Aromanya dapat menarik mereka karena dianggap sebagai makanan.

Ketika hewan pengerat itu memakan daun salam, mereka akan tersedak karena tidak bisa menelan dan pada akhirnya mati.

Cukup letakkan beberap daun salam di sekitar sudut atau celah rumah yang merupakan tempat teraman bagi tikus bersembunyi.

6. Bubuk merica

Dilansir dari OrganicPestControlNYC, tikus sensitif terhadap aroma menyengat, seperti yang dihasilkan oleh bubuk merica.

Aroma itu juga bisa membuat mereka sulit bernapas.

Cukup taburkan merica di sepanjang jalan masuk, sudut, dan tempat persembunyian tikus. Periksa secara rutin untuk mengeceknya dan taburkan lagi dalam beberapa hari jika perlu.

7. Kotoran sapi

Jika di rumah mempunyai ternak sapi, kotorannya diketahui dapat berfungsi sebagai pestisida membasmi tikus.

Namun, sebaiknya taruh kotoran sapi sedikit demi sedikit dan di luar rumah supaya tidak justru mengganggu aktivitas penghuni.

Tikus akan memakan kotoran sapi. Jika tertelan, kotoran sapi ini akan membuat perut hewan pengerat ini meradang dan akhirnya membunuh mereka.

Baca juga: Tanaman yang Disukai Tikus, Bisa Jadi Makanan dan Tempat Tinggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

Tren
Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tren
Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com