Urat adalah penyebab daging kurban menjadi keras dan membutuhkan waktu lama ketika dimasak.
Oleh sebab itu, urat sebaiknya dibuang terlebih dahulu sebelum mengolah daging kurban.
Bubuk kopi yang tersisa di rumah dapat digunakan untuk mengempukkan daging kurban agar tidak terasa alot ketika dikonsumsi.
Bubuk kopi bisa digunakan karena bahan ini mengandung enzim protease yang dapat memecah protein pada daging.
Cara menggunakannya, bubuk kopi cukup dilarutkan dalam air lalu campuran ini dibalurkan pada daging kurban.
Jika sudah, diamkan selama beberapa saat namun pastikan bubuk kopi yang dilarutkan jumlahnya tidak terlalu banyak.
Baca juga: Cerita Aiptu Eko Setiawan, Sapi Limosin Miliknya Dibeli Jokowi untuk Hewan Kurban di Sumbar
Daging kurban dapat diempukkan menggunakan garam karena bahan ini dapat memecah serat otot daging tanpa merusak rasanya.
Garam cukup ditaburkan pada permukaan daging kurban lalu didiamkan selama 1-2 jam.
Jika sudah, bilas dan tepuk-tepuk permukaan daging kurban sampai kondisinya kering.
Daging kurban juga dapat diempukkan dengan cara direbus bersama air santan. Cara tersebut juga mampu menambah cita rasa daging kurban yahg diolah.
Takaran air santan untuk merebus adalah 1 buah kelapa untuk melunakkan 1kilogram daging kurban.
Baca juga: Resep Soto Sokaraja Pakai Daging Sapi, Olahan Daging Kurban Berkuah
Perlu diketahui bahwa daging mempunyai tingkat kematangan yang berbeda-beda.
Namun, ada suhu tertentu yang dianggap menandakan daging telah mencapai kematangan sempurna.
Contohnya adalah daging kambing. Kisaran suhu untuk memasak bahan ini adalah 62,8 derajat Celcius.
Bila mendapat jeroan sapi atau kambing, bagian ini harus direbus minimal 2 kali supaya bau amis hilang dan dagingnya empuk.