Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mudah Mengempukkan Daging Kurban agar Lembut dan Halus

Kompas.com - 28/06/2023, 09:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Hari Raya Idul Adha lekat dengan penyembelihan hewan kurban, sehingga juga dikatakan sebagai hari raya kurban.

Hewan kurban yang telah disembelih, dagingnya nanti akan dibagikan kepada warga di sekitar masjid atau lingkungan lokasi kurban. 

Tetapi masih belum banyak yang tahu cara mengempukkan daging kurban dengan benar.

Nah, berikut ini cara mudah mengempukkan daging kurban yang bisa langsung Anda praktikkan di rumah.

Cara mengempukkan daging

Adapun cara membuat daging kurban menjadi empuk secara mudah dan cepat, antara lain:

1. Potong berlawanan arat serat

Dikutip dari Kompas.com (10/7/2022), cara memotong daging dapat memengaruhi hasil akhir keempukan daging sehingga jangan memotongnya sembarangan.

Daging itu sendiri diketahui mempunyai serat yang terlihat berupa garis-garis putih.

Cara memotongnya pun bukan mengikuti arah serat, melainkan berlawanan dengannya agar mendapatkan struktur daging yang empuk saat disantap.

2. Jangan cuci daging

Seringkali daging yang kotor langsung dicuci agar bersih, namun itu merupakan hal yang salah.

Hindari mencuci daging karena bisa membuatnya justru menjadi keras dan tetap berbau amis.

Cara untuk menghilangkan kotorannya dengan dilap sampai bersih menggunakan tisu. Bila perlu, gunakan tisu khusus daging.

ilustrasi daging mentah yang sedang dipotong. SHUTTERSTOCK/ESB Professional ilustrasi daging mentah yang sedang dipotong.

3. Marinasi dengan nanas

Daging kambing bisa dimarinasi dengan nanas agar mendapatkan tekstur yang empuk.

Nanas dapat mengempukkan daging karena diketahui mengandung zat asam dalam jumlah tinggi.

Sebelum dimarinasi, daging dibersihkan terlebih dahulu dan haluskan nanas yang akan dipakai. Setelah itu campurkan daging dan nanas di dalam satu wadah. Diamkan selama 30 menit.

4. Bungkus daun papaya

Selain nanas, daun papaya ternyata juga mengandung kadar asam yang cukup tinggi, sehingga dapat mengempukkan daging.

Cukup bungkus daging dengan daun papaya, jangan sampai ada yang tidak terbungkus.

Diamkan selama kurang lebih satu jam agar mendapatkan tekstur yang diinginkan, yakni empuk.

5. Campur dengan bawang bombai

Bawang bombai diketahui juga dapat mengempukkan daging dengan baik.

Hal itu karena bawang bombai mengandung enzim protease yang dapat memecah atau menguraikan protein sehingga membuka serat di daging.

Caranya, potong satu siung bawang bombai untuk satu kilogram daging. Campurkan dua bahan tersebut lalu diamkan.

Cek secara berkala untuk melihat daging sudah empuk sesuai keinginan atau belum.

Ilustrasi mengempukkan daging menggunakan nanas. SHUTTERSTOCK/ BATJAKET Ilustrasi mengempukkan daging menggunakan nanas.

6. Buang jaringan ikat pada daging

Dilansir dari Kompas.com (20/7/2021), buang jaringan ikat atau selaput berwarna putih yang ada di daging.

Hal itu karena dengan membuang atau memisahkan jaringan ikat dapat menghasilkan daging yang empuk.

Gunakan pisau tajam dengan membuang secara perlahan jaringan ikat itu di sekitar daging.

Namun sebelum melakukannya, bersihkan daging terlebih dahulu agar kotoran yang ada tidak mengganggu proses.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Daftar 12 Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024

Daftar 12 Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia | Kalori yang Terbakar Usai Jalan Kaki 30 Menit

[POPULER TREN] Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia | Kalori yang Terbakar Usai Jalan Kaki 30 Menit

Tren
Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com