Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UNP Diusir Warga Usai Sindir Lokasi KKN Tak Ada Air

Kompas.com - 27/06/2023, 15:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) diusir dari lokasi kuliah kerja nyata (KKN) usai menyindir fasilitas di tempat mereka berkegiatan.

Mereka menyebut lokasi KKN tidak ada air sehingga mandi di musala dan harus bayar saat mengontrak. 

Lokasi mereka menjalankan KKN disebutkan berada di Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat.

Baca juga: Mahasiswa Tidak KKN Disebut Tidak Napak Bumi, Benarkah? Ini Kata Pengamat Pendidikan

Video sindiran viral di media sosial

Video sindiran sejumah mahasiswa tersebut diunggah di Instagram dan kemudian tersebar di media sosial.

Salah satu akun Twitter yang menayangkan ulang video mahasiswa UNP menyindir fasilitas di lokasi KKN adalah akun ini pada Selasa (27/6/2023).

"Kalian libur semester? Mana maen, KKN-lah. KKN kalian di mana? Tanah Datar, Limapuluh Kota? Bungus lah, air nggak ada, mandi di musala. Diusir? Ngontrak bayar pula," kata salah satu mahasiswa dalam video.

Buntut dari video tersebut, mereka harus angkat kaki dari lokasi KKN dan mendapat kecaman dari banyak warganet.

Lantas, apa kata UNP soal mahasiswanya diusir dari lokasi KKN?

Baca juga: Buntut Sindir Warga di Sekitar Lokasi KKN, Mahasiswa UNP Kena Sanksi

Penjelasan UNP

Sekretaris UNP Erianjoni mengatakan, pihaknya menyayangkan video mahasiswa yang menyindir fasilitas di lokasi KKN.

Ia mengatakan, hal seperti itu seharusnya disampaikan ke dosen pembimbing lapangan (DPL).

Erianjoni juga mengatakan, UNP mempunyai wadah komunikasi agar mahasiswa bisa berkomunikasi, yaitu Unit Pelaksana Pusat KKN.

"Ini memang keliru. Mahasiswa kami harus diberi pembelajaran, tidak semua harus semuanya lewat media sosial. 'Kan ada wadah komunikasinya, DPL, dan Unit Pelaksana KKN," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Mahasiswanya Diusir Usai Bikin Video Sindir Fasilitas KKN, UNP: Etika Komunikasi Mereka Buruk

Mahasiswa dinilai belum bisa memahami masyarakat

Lebih lanjut, Erianjoni juga mengatakan, mahasiswa yang baru-baru ini viral di media sosial belum siap memahami masyarakat dan daerah setempat.

Ia menambahkan, UNP berdialog dengan Camat Bungus Teluk Kabung soal ulah mahasiswa yang menyindir fasilitas di lokasi KKN.

Pihaknya juga memproses peristiwa tersebut dan memindahkan mahasiswa yang bersangkutan ke daerah lain.

"Jadi, ya mereka (warga) tak terima, mereka (mahasiswa KKN) posting di media sosial kekecewaannya karena harapan yang diharapkan tak terjadi," ucap Erianjoni.

"Fasilitas yang mereka harapkan tidak dapat, sementara mereka harus bayar. Barangkali anak KKN ini juga cemburu di daerah lain ada yang tidak bayar," tambahnya.

Baca juga: Mahasiswa KKN UNP Diusir Warga Usai Bikin Video Mana Maen Kritik Fasilitas Minim

Halaman:

Terkini Lainnya

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com