Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Hutan Yalimo Papua Lokasi Pesawat SAM Air Jatuh dan Sulitnya Proses Evakuasi

Kompas.com - 24/06/2023, 19:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Sementara pegunungan sekitarnya memiliki topografi datar, landai, agak curam, hingga sangat curam dengan tingkat kemiringan lereng berbeda.

Di sisi lain, berdasarkan situs BMKG, Yalimo sejauh ini sering memiliki cuaca berawan dengan sesekali cerah, cerah berawan, atau hujan ringan.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat SAM Air yang Jatuh di Yalimo, Papua Pegunungan

Evakuasi sulit dilakukan

Saat ini, pesawat SAM Air dengan nomor penerbangan PK-SMW itu memang telah ditemukan. Namun, proses evakuasi terkendala kondisi medan tempat pesawat jatuh.

Hal ini diungkapkan oleh Komandan Pangkalan Udara Silas Papare Jayapura Marsekal Pertama Muhammad Dadan Gunawan.

"Proses evakuasi seperti apa yang akan dilakukan mengingat situasi medan yang cukup berat," ujarnya, dilansir dari Kompas.id, Sabtu (24/6/2023).

Dadan menjelaskan, titik jatuh pesawat berada di ketinggian tebing dengan kemiringan mencapai 40 derajat. Hal ini membuat proses evakuasi cukup sulit.

Sementara proses evakuasi dengan jalur darat tidak bisa dilakukan.

Selain itu, kondisi cuaca di wilayah pegunungan Papua juga cepat berubah.

Baca juga: Jalan Terjal Evakuasi Pilot Susi Air yang Disandera KKB

Tim SAR gabungan terdiri dari tujuh personel SAR Jayapura dan lima personel Komando Pasukan Gerak Cepat TNI AU melakukan proses evakuasi sejak Sabtu (24/6/2023) pagi.

”Proses evakuasi dua awak dan empat penumpang menggunakan helikopter Caracal HT-7201 milik TNI AU. Helikopter yang membawa tim SAR gabungan ini dipiloti oleh Mayor Pnb Choiruddin,” ujar Dadan, dikutip dari Kompas.id, Sabtu (24/6/2023).

Menurut Dadan, pihaknya akan melakukan proses evakuasi menggunakan teknik rappeling atau turun dengan tali, serta metode hoist, yaitu mengangkat beban menggunakan helikopter,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com